PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Kecamatan Kejobong merupakan salah satu wilayah penghasil singkong terbesar di Kabupaten Purbalingga.
Hal itu membuat Rahid, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) asal Desa Krenceng, Kecamatan Kejobong berpikir kreatif.
Dia membuat makanan ringan serupa dengan Nori, yang terbuat dari daun singkong. Sedangkan, Nori terbuat dari rumput laut.
BACA JUGA:Pengantin Baru Wajib Tau, Inilah Tips Memilih Hotel untuk Bulan Madu
Soal rasa, "Nori" berbahan daun singkong diklaim tak kalah dengan Nori asli yang terbuat dari rumput laut.
Rahid mengungkapkan, pemanfaatan daun singkong untuk dijadikan keripik Nori adalah agar menambah nilai ekonomis.
Sebab, diketahui daun singkong di Kecamatan Kejobong melimpah. Namun, belum dimanfaatkan secara maksimal. Kebanyakan hanya dijual sebagai sayur atau pakan ternak.
Dia mengaku, awalnya hanya coba-coba membuat keripik Nori dari bahan daun singkong.
BACA JUGA:Santap Makanan Tasyakuran, Puluhan Warga Desa Cisalak, Kecamatan Cimanggu, Cilacap, Diduga Keracunan
"Saya belajar membuatnya secara otodidak, saat pandemi Korona. Sudah hampir satu setengah tahun, melakukan uji coba berbagai resep sampai ketemu yang pas," akunya.
Dia berharap, keripik Nori berbahan daun singkong bisa menjadi makanan khas Kecamatan Kejobong. Dia melabeli produk makanan ringannya dengan nama Norisi.
Diungkapkan olehnya, makanan ringan berbahan daun singkong tersebut, mendapatkan sambutan positif dari pasar.
BACA JUGA:Tips Anti Maling Motor, Pastikan Kendaraanmu Selalu Aman
Tak hanua berasal dari Kabupaten Purbalingga, pembeli Nori berbahan daun singkong juga berasal dari luar daerah, seperti Sidoarjo dan Sragen. Per bungkus berat 70 gram, dijual dengan harga Rp 70 ribu.
Namun, dia mengaku masih memiliki kendala produksi untuk memenuhi pesanan. Yakni, hasil produksinya yang masih terbatas. Karena, semua tahapan produksi masih dilakukan secara manual.