BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Dampak krisis air bersih akibat kemarau pada tahun ini di Kabupaten Banyumas terus bertambah.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, sejak kemarau berlangsung hingga saat ini terdapat 58 Desa di 17 Kecamatan yang mengalami krisis air bersih.
Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho menjelaskan, dari 58 Desa yang terdampak tersebut saat ini juga telah dilaksanakan dropping air sebanyak 2.862.000 liter air, dan 510 galon air mineral.
"Masih terus bertambah," ungkapnya.
BACA JUGA:35.371 Jiwa Warga Banyumas Krisis Air Bersih, Berikut Data Per Kecamatan yang Terdampak
Dijelaskan, meski beberapa hari yang lalu telah mulai turun hujan, namun itu belumlah awal musim penghujan.
"Memang sudah ada hujan kemarin, tapi berdasarkan prakiraan BMKG itu belum awal musim hujan. Awal musim hujan itu diprakirakan dasarian terakhir bulan Oktober atau sepulug hari pertama di bulan November," jelasnya.
Dan untuk mengantisipasi stok debit air bersih yang saat ini menurun, pihaknya berupaya mencari sumber-sumber mata air baru.
"Stok air kita lagi cari tambahan sumber air, jadi kita pemetaan juga, dengan staf karena stok debit air juga menurun. Kemudian kita juga kerjasama dengan Basnaz, PMI, PDAM, dan sejumlah CSR," pungkasnya. (win)