CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Menghadapi musim hujan pada November hingga akhir tahun nanti, UPT Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kroya, Kabupaten Cilacap, melakukan persiapan untuk mengantisipasi bencana banjir.
Plt Kepala UPT BPBD Kroya, Edi Purwanto mengatakan, di wilayah kerjanya terdapat dua kecamatan yang langganan banjir. Yakni Kecamatan Kroya dan Kecamatan Nusawungu.
"Kita mengajak para camat dan kades yang wilayahnya langganan banjir, untuk kerja bakti membersihkan saluran sungai. Karena biasanya banjir di wilayah timur ini juga disebabkan kiriman sampah," katanya.
Hal senada diungkapkan Camat Nusawungu, Misran. Menurutnya, terdapat delapan desa di wilayahnya yang langganan banjir. Yakni Desa Klumprit, Kedungbenda, Karangsembung, Banjareja, Nusawungu, Nusawangkal, Jetis, dan Purwodadi.
Bahkan menurutnya, di tahun 2022 lalu, kejadian banjir di wilayahnya menjadi yang terparah sejak tahun 1995 dimana kondisi air tak kunjung surut lebih dari dua pekan.
"Antisipasi bencana di musim hujan digiatkan bersih-bersih drainase yang mampet, untuk bisa diantisipasi sejak dini. Banjir sebenarnya sudah biasa di wilayah kita, tapi yang kemarin itu sangat lama, kasihan masyarakat," kata dia.
Menurutnya, untuk mengatasi hal tersebut pihaknya sudah berkali-kali berkirim surat serta audiensi ke kementerian dan BBWS SO, untuk melakukan normalisasi sungai maupun penanganan yang lain.
"Dari tahun 2019 yang diinisiasi oleh sejumlah kades melakukan audiensi ke Kementerian PU agar banjir di Nusawungu bisa diatasi, kita melakukan pemaparan. Di janjikan di 2023 untuk normalisasi namun realisasi belum turun," kata dia.
Pihaknya berharap agar pemerintah bisa memberikan solusi supaya banjir di wilayahnya tidak separah tahun 2022 lalu. Namun demikian, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan. (ray)