MENUTUP tahun 2017 dengan kegiatan sosial. Memulai lembaran tahun 2018 dengan doa. Itulah yang dilakukan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Hanura, Tridianto.
Di kampung halamannya di Gentasari, Cilacap, Tridianto menggelar pengobatan gratis dan sunatan massal, Minggu (31/12). Malam harinya, dia mengundang warga untuk doa bersama dan menikmati hiburan sederha. "Jadi bukan pesta apalagi hura-hura," kata Tridianto.
Dia mengaku bersyukur di tahun 2017 diberi anugerah kesehatan dan kelancaran. "Bersyukur ya caranya dengan berbagi dengan sedulur-sedulur yang membutuhkan," imbuhnya. Sekaligus juga berdoa dan berharap semoga tahun 2018 akan lebih baik lagi
Tridianto berharap, semuanya jadi lebih baik, kehidupan rakyat juga semakin baik dan sejahtera. Sebagai pengurus DPP Hanura, Tridianto ingin partainya bisa semakin dekat dengan rakyat. Tentu saja dengan semakin sering mendengarkan, apa yang ada di hati nurani rakyat.
Tridianto berkeinginan kegiatan-kegiatan Hanura bermanfaat untuk rakyat dan benar-benar menjadi hati nuraninya rakyat banyak. "Saya ingat pesan Ketum Hanura Oesman Sapta Odang, jangan khianati rakyat," katannya.
Lebih jauh, Tridianto mengajak semua pihak untuk meninggalkan tahun 2017 yang panas dengan isu SARA dan penyebaran kebencian. Konflik dan ketegangan karena kebencian berdasarkan SARA sangat tidak baik dan bisa mengganggu persatuan bangsa. "Ini yang harus ditinggalkan," tegasnya.
Menurut dia, tahun baru 2018 harus membuat semua pihak bisa menjadi lebih dewasa. Toleransi dan semangat persatuan harus dikuatkan. Semangat Bhinneka tunggal Ika harus semakin ditanamkan. "Kompetisi politik tahun 2018 sebagi tahun politik Pilkada haruss dijauhkan dari isu SARA dan hoax," katanya.
Dia mengajal, kampanye Pilkadas mengutamakan program-program kesejahteraan rakyat. Jangan SARA dan hoax. "Biar tahun 2018 lebih baik dan damai," harapnya. (*/dis)