RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Jika di daerah lain memiliki tradisi kirab, sekaten, dan grebeg dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, maka di Desa Entak Kebumen memiliki tradisi yaitu Gebyak Cah Angon.
Desa Entak termasuk salah satu Desa di Kebumen yang memiliki tradisi unik dalam mensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi tersebut yaitu Tradisi Gebyak Cah Angon.
Gebyak Cah Angon ini merupakan tradisi turun-temurun yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, tepatnya setiap tanggal 12 maulud atau 12 Rabiul Awal.
Terdapat sejarah yang melatarbelakangi pemberian nama tradisi Gebyak Cah Angon. Pada zaman dahulu, anak-anakk berusia 12 tahun di Desa Entak sudah terbiasa melakukan kegiatan menggembala hewan ternak.
BACA JUGA:Healing ke Pantai Lampon, Surga yang Tersembunyi di Kebumen
BACA JUGA:Masyarakat di Cilacap Barat Gelar Adat Tradisi Sidekah Ketupat
Mereka biasa melakukannya di pesisir pantai karena di sana ada hamparan rerumputan hijau yang biasa dijadikan tempat menggembala.
Nama Cah Angon sendiri sebenarnya merupakan kependekan dari Bocah Angon (penggembala kecil), sedangkan Gebyak memiliki arti perhelatan yang dilaksankan oleh banyak orang. Dan dari situlah kemudian nama Gebyak Cah Angon muncul.
Gebyak Cah Angon merupakan tradisi yang tidak dilaksanakan dalam sehari, melainkan memiliki serangkaian kegiatan yang pelaksanaanya membutuhkan banyak orang. Inilah yang menjadi poin penting bahwa adanya tradisi Gebyak Cah Angon mampu memupuk rasa kebersamaan, persatuan, serta toleransi.
Sebelum melakukan tradisi Gebyak Cah Angon biasa masyarakat melaksankan kegiatan kerja bakti membersihkan desa secara bersama-sama atau biasa disebut kerigan.
BACA JUGA:Tradisi Rebo Wekasan: Pengertian, Sejarah, dan Perayaannya di Tanah Jawa
BACA JUGA:Tradisi Khas dari Banyumas, Ritual Cowongan untuk Memanggil Hujan
Kegiatan Kerigan dilakukan secara bergotong-royong dengan pembagian tugas baik itu untuk para pemuda, ibu-ibu, hingga bapak-bapak. Dalam kegiatan bersih desa ini biasanya terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain bersih-bersih rumah, kerigan, slametan, olah raga, hingga pentas seni.
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan menjelang tradisi Gebyak Cah Angon yaitu membersihkan makam. Adapun makam yang dibersihkan yaitu makan Syekh Maulana Nurul Dhuhur, salah satu tokoh Waliyullah di wilayah pesisir selatan Kabupaten Kebumen.