BACA JUGA:Digelar Akhir Pekan ini, Enam Venue Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Liga Askab PSSI Purbalingga 2023
Hebatnya, ia menjadi satu-satunya bumiputra yang memiliki jabatan tinggi setara komisaris. Selama bergabung di sana, Soeratin sempat terlibat dalam proyek pembangunan gedung dan jembatan di Tegal dan Bandung.
Kemudian tak lama di situ, ia menggagas pembentukan organisasi sepak bola atas dasar kegemarannya akan kulit bundar dan kecintaannya terhadap Tanah Air.
Kala itu, untuk menentang kolonialisme Belanda yang masih terjadi. Berlandaskan semangat Sumpah Pemuda, ia bergerak secara diam-diam untuk bertemu dengan sejumlah tokoh di bidang sepak bola dalam beberapa kota seperti Jakarta, Yogyakarta, Bandung, dan Solo.
Pergerakan diam-diam tersebut untuk menghindari sergapan Polisi Belanda (PID). Pembicaraan mengenai sebuah organisasi sepak bola nasional dimatangkan saat Soeratin bertemu dengan Ketua Voetbalbond Indonesische Jakarta (VIJ) Soeri di Hotel Binnenhof di kawasan Kramat Jati, Jakarta.
BACA JUGA:22 Juli 2023 Mulai Diputar, Askab PSSI Purbalingga Mulai Siapkan Regultasi Kompetisi Internal
BACA JUGA:Cari Pemain Muda Potensial, Ketua Askab PSSI Purbalingga Turun Langsung Pantau Tarkam
Tak hanya di kota tersebut, pada kota-kota lainnya Soeratin Sosrosoegondo bertemu dengan sejumlah tokoh pergerakan yang dilakukan menggunakan jasa kurir, lagi-lagi dalam upaya menghindari sergapan PID.
Pada 19 April 1930, tokoh-tokoh dari organisasi sepak bola daerah berkumpul di Yogyakarta. Organisasi itu adalah VIJ, Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB), Persatuan Sepak Bola Mataram Yogyakarta (PSM), Vortendlandsche Voetbal Bond Solo (VVB), Madionsche Voetbal Bond (MVB), Indonesische Voetbal Magelang (IVBM), dan Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB).
Pada saat itulah PSSI pertama kali terbentuk. Ketika itu, PSSI merupakan singkatan dari Persatoean Sepak Raga Seloeroeh Indonesia. Hingga kemudian disepakati "Sepak Raga" diubah menjadi "Sepak Bola" dalam Kongres PSSI di Solo tahun 1930.
Pada kongres tersebut, Soeratin juga ditetapkan sebagai ketua umum PSSI. Mulai tahun 1931, PSSI menyelenggarakan kompetisi sepak bola yang mempertemukan klub-klub dari daerah di Indonesia secara rutin.