BANYUMAS, RADAR BANYUMAS - Warga di wilayah RW 2 Desa Salandaka, Kecamatan Sumpiuh mengalami krisis air bersih terdampak musim kemarau.
Warga setempat, Sujadi menuturkan, sudah tiga bulan debit air sumur berkurang drastis. Sehingga stok air bersih tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
Kedatangan bantuan air bersih sebanyak sepuluh ribu liter disambut gembira oleh warga. Sebab, sementara waktu menjadi tidak mengangsu.
"Berharap bantuan air bersih bisa datang lagi, tidak hanya sekali ini," ujar Sujadi, Minggu (3/9/2023) di sela aktivitas mengambil air bersih.
BACA JUGA:Dampak Kekeringan di Banyumas Berpotensi Masih Akan Meluas, Puncak Kemarau Diperkirakan November
Terpisah, Ketua Umum Forum Silaturahmi Lintas Kabupaten (FSLK), Siria Biru menjelaskan, penyaluran air bersih ke Desa Selandaka karena sudah sangat membutuhkan.
"Kami dropping air bersih di sepuluh titik," kata Siria di lokasi.
Warga sudah menyiapkan bak penampungan di setiap titik. Ketika mobil tangki air bersih tiba, warga menyerbu dengan membawa beragam wadah.
Ada warga yang membawa baskom. Berjalan kaki bolak balik membawa air dari titik penampungan ke rumah.
BACA JUGA:Lengger Banyumasan Dibawakan oleh Seniman Lintas Negara di Kota Lama Banyumas
BACA JUGA:Estafet Bendera Parpol Sampai di Banyumas, Ratusan Mobil Ramaikan Kirab Pemilu 2024
Selain itu, warga ada juga yang memikul dua ember. Setelah ember terisi penuh mengambil dari bak penampungan. Dengan bantuan air bersih ini, diharapkan krisi air bersih di Desa Salandaka dapat teratasi dengan baik. (fij)