BANYUMAS, RADAR BANYUMAS - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Nusadadi Kecamatan Sumpiuh, menyokong pendapatan asli desa (PADes) dari usaha budidaya dan wisata petik melon hidroponik.
Ketua BUMDes Nusadadi, Sugiyono menyerahkan laporan pertanggungjawaban pada Pemerintah Desa Nusadadi. Laporan tersebut berupa hasil keuntungan dari budi daya dan wisata petik melon hidroponik.
"Laporan pertanggungjawaban menjadi tolak ukur, apakah usaha melon hidroponik yang dikelola BUMDes ini layak diteruskan atau tidak," ujar Sugiyono, Selasa (15/8).
BACA JUGA:Dinpertan KP Banyumas Pastikan Ketersediaan Pangan Banyumas Aman Selama Kemarau
BUMDes Nusadai mengupayakan untuk menggenjot perolehan laba bersih. Agar usaha budidaya dan wisata petik melon hidroponik tetap layak diteruskan.
Dalam laporan pertanggungjawaban selama kurun waktu 2022, BUMDes mencatat laba bersih kisaran Rp 14 juta. Sekira Rp 11 juta di antaranya dari hasil usaha budidaya dan wisata petik melon hidroponik tiga kali tanam.
Sementara itu, PADes dari BUMDes terhitung 25 persen dari Rp 14 juta. BUMDes masih optimis karena semakin banyak konsumen yang memburu melon berkualitas premium.
Namun ada kendala yang dijumpai petani, yaitu faktor cuaca dan keterbatasan lahan. Sehingga mempengaruhi masa panen.
BACA JUGA:TMMD di Lumbir, Jalan Setapak Memprihatinkan Tinggal Kenangan
"Di green house ini sebenarnya bisa empat kali panen dalam satu tahun, melon hidroponik itu produktif," imbuh Sugiyono di lokasi.
Sementara itu, pengunjung wisata petik melon hidroponik, Kasih Rahmiyati menuturkan, meski pada panen kali ini ukuran buah relatif kecil, tetapi secara rasa tidak mengecewakan.
"Melonnya manis, legit," katanya.
Terpisah, Camat Sumpiuh, Ahmad Suryanto mengatakan, semua BUMDes supaya memperhatikan manajemen pengelolaan keuangan. Apalagi belum lama ini pelaku BUMDes memperoleh pelatihan, dan bisa dipraktikan.
BACA JUGA:Dinperkim Banyumas Bakal Lakukan Kajian Sebelum Bentuk UPTD Pemakaman
"BUMDes menyesuaikan potensi yang ada di desa, sehingga dapat dikembangkan," jelas Ahmad.