CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Penderita mata minus anak Sekolah Dasar (SD) maupun seusianya di Kabupaten Cilacap, mencapai dua ribu anak. Pandemi covid-19 kemarin menjadi salah satu penyebab, karena kebanyakan waktu mereka dihabiskan dengan telepon seluler.
Kondisi tersebut mendapat perhatian lebih dari berbagai kalangan, termasuk Palang Merah Indonesi (PMI) Kabupaten Cilacap. Ketua PMI Cilacap, Farid Ma'ruf mengatakan, saat pademi covid-19, kegiatan belajar banyak dilakukan secara daring melalui HP.
"Kebiasaan itu membuat meningkatnya kasus mata minus pada anak," katanya, Selasa (25 Juli 2023).
BACA JUGA:Dindik Banyumas: Sekolah Tidak Boleh Tahan Rapor
Paska pandemi covid-19, PMI Kabupaten Cilacap secara masive melakukan pemeriksaan mata. Sasarannya pada anak-anak usia SD di beberapa wilayah di kabupaten Cilacap.
"Untuk tahap awal kita menyasar sekolah-sekolah di wilayah Kecamatan Binangun, kita berikan pembekalan dulu kepada para guru, selanjutnya kita berikan pemeriksaan anak-anak muridnya," lanjutnya.
Nantinya, para guru yang sudah dibekali akan melakukan pendataan anak-anak yang mederita mata minus. Data tersebut harus disetorkan paling lambat tanggal 31 Juli 2023. Kemudian akan dilakukan screening lanjutan oleh tim dokter khusus.
BACA JUGA:960 Pegawai P3K Cilacap Terima Surat Keputusan Pengangkatan
"Nantinya akan kita berikan kacamata gratis senilai Rp 200 ribu kepada 220 murid yang menderita mata minus, pembiyaan sepenuhnya ditanggung oleh PMI," pungkasnya. (jul)