CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kabupaten Cilacap menjadi salah satu lumbung Pekerja Migran Indonesia (PMI). Bahkan menduduki peringkat satu di Jawa Tengah sebagai pengirim tenaga migran terbanyak.
Untuk mendiversifikasi penempatan tenaga migran, Pemerintah Kabupaten Cilacap berupaya menciptakan tenaga migran yang terampil dan profesional. Salah satunya yakni dengan melakukan kerja sama dengan Kementrian Ketenagakerjaan.
Pj Bupati Cilacap, Yunita Dyah Suminar mengatakan, pihaknya akan melakukan perluasan penempatan tenaga kerja ke luar negeri di setiap sektor. Khsusunya di sektor kesehatan.
BACA JUGA:Ruko Pakan Ternak di Limbangan Terbakar Bikin Warga Sekitar Panik
"Kita perlu melakukan peningkatan dalam penempatan tenaga kerja ke luar negeri. Karena kita sudah over produksi di Jawa Tengah maupun Indonesia. Dan kalau terserap di Indonesia juga masih kelebihan," kata Yunita.
Yunita menambahkan, pihaknya pun berjasama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dalam melakukan perluasan tenaga kerja formal. Apalagi saat ini, PMI masih mendominasi pekerjaan non formal atau rumah tangga.
Sementara itu, Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Kementerian Ketenagakerjaan, Suhartono mengatakan, tenaga kerja formal asal Cilacap saat ini banyak ditempatkan di Jepang, Taiwan, Korea, dan Malaysia.
"Kebanyakan berada di sektor pertanian, kontruksi dan bangunan," ujarnya.
BACA JUGA:UIN SAIZU Purwokerto dan Baperlitbang Banjarnegara Cari Solusi Turunkan Angka Anak Tidak Sekolah
Untuk menghilangkan stigma pekerja migran Cilacap kurang profesional karena didominasi bekerja di bidang non formal, pihaknya bersama Pemkab Cilacap berupaya untuk mencari strategi supaya dapat menempatkan tenaga migran Cilacap di sektor profesional.
"Pertemuan kita membahas potensi kemitraan dengan lembaga kesehatan internasional dan negara-negara yang membutuhkan profesional medis yang terampil. Kemudian fokus untuk memastikan kesejahteraan dan perlindungan pekerja," ujarnya. (ray)