PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Saniyya Nafisa (17) begitu luwes memerankan Minah, dalam pentas drama di Bangsal SMAN 1 Purwokerto, Rabu (14/6/2023).
Saniyya bersama teman sekelasnya memang sudah lama mempersiapkan pentas itu. Pentas drama itu dalam rangka penilaian praktek seni budaya.
"Ini cerita tentang cowongan, salah satu budaya di Kabupaten Banyumas lebih kaya ritual pemanggil hujan. Sebelumnya belum ada pelajar yang mengangkat pentas drama ini," kata siswi kelas XII itu.
BACA JUGA:PPDB SMAN/SMKN Jateng 2023, Ganjar Tambah Kuota 7.920 Kursi
Sebelum pentas, dia dan teman-temannya melakukan riset tentang cowongan. Minimnya sumber referensi tentang cowongan, sempat menjadi kendala.
"Bagaimana proses cowongan itu, kita bena-benar riset selama dua bulan," katanya.
Ia menambahkan, pentas cowongan dibawakan oleh satu kelas. Setiap orang punya peran masing-masing.
BACA JUGA:Wisuda Pelajar Seperti Wisuda Mahasiswa, Dindik Sebut Bukan Program Dinas Pendidikan
"Yang bermain pentas ini ada 36 orang," ujarnya.
Dikatakan, pentas cowongan memberikan banyak pembelajaran. Hal itu diakui oleh Assyafa Ishma Dhiya. Ia mengatakan, untuk penataan properti, tata rias, dan setting panggung, dia belajar secara otodidak.
"Jadi semua yang ada di panggung kita belajar dari YouTube," paparnya.
Sementara itu guru seni SMAN 1 Purwokerto Metriks Citrowati SPd mengatakan, untuk tema pentas mengusung tema budaya, yakni Kunjara Among Budaya.
"Penilaian dari setiap penampilan drama ada tim pemain, tim rias, properti semua dinilai. Selain itu nanti juga ada koreksi seni paska pentas ini," tuturnya.
Metriks berharap, melalui pentas ini bisa menumbuhkan kreativitas siswa-siswi dan juga menumbuhkan rasa cinta budaya. (aam)