PURBALINGGA,RADAR BANYUMAS - Peredaran tabung gas elpiji 3 Kilogram sampai saat ini masih menyisakan persoalan. Khususnya pengawasan sampai ke tingkat pengecer. Meski sebenarnya di tingkat agen dan pangkalan ada buku pencatat atau buku log.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Purbalingga, Agung Widianto mengungkapkan, pihaknya tak jarang memberikan imbauan kepada para agen agar sampai di pangkalan bisa terpantau dengan baik.
"Evaluasi kami, sampai pangkalan masih tertata baik, harga juga masih wajar. Namun sampai ke pengecer, harga bisa selisih sangat banyak," katanya, Selasa 13 Juni 2023.
Ia mencontohkan, pengecer terutama pemakai motor, menjual ke konsumen bisa sampai maksimal Rp 20 ribu per tabung. Padahal harga beli tidak sampai sebanyak itu.
"Memang, konsumen yang penting stok ada dan tidak sulit mendapatkan tabung saat dibutuhkan. Namun harga jadi tak terkendali," tegasnya.
Belum lagi soal sasaran pengguna tabung elpiji 3 Kilogram yang tak mesti kaum keluarga miskin. Masih ada rumah makan, dan peternakan yang menggunakan elpiji 3 Kilogram.
"Kami cukup sulit mengatasi ini. Pengawasan di lapangan yang susah. Apalagi pengguna atau konsumen akhir kadang tidak urus soal harga, yang penting ada tabungnya," ujarnya.
Kedepan, tetap ada upaya pengendalian peredaran elpiji 3 Kilogram. Minimal harga bisa terkendali dengan baik. Tetap mendapatkan untung, namun tidak asal menaikkan harga dengan alasan transportasi di pengecer. (amr)