BANYUMAS-Wihara Ratna Widya Loka di Desa Banjarpanepen Kecamatan Sumpiuh dikhawatirkan ambruk. Sebab kondisi atap telah lapuk dan tembok retak.
Ketua Wihara Ratna Widya Loka, Salikun, menyampaikan bangunan mendesak untuk renovasi. Karena pernah kejadian sebagian genteng ambrol.
"Saat genteng jatuh, ketika itu sedang tidak ada umat yang beribadah. Agar tidak terulang, wihara segera direhab," kata Salikun, Senin (5/6).
Rasa kepedulian, kebersamaan dan toleransi antar umat beragama. Warga non Budhis suka rela gotong royong membantu pembangunan wihara.
Warga, Sarijan Andriyanto menuturkan orang muslim termasuk dirinya terlibat gotong royong membangun Wihara Ratna Widya Loka.
Banjarpanepen telah dikukuhkan sebagai Desa Pancasila oleh TNI. Gotong royong yang melibatkan antar umat beragama dalam membangun tempat ibadah merupakan salah satu contoh implementasi.
Gotong royong antar umat beragama sebagai upaya mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa. Terlebih, di Desa Banjarpanepan terdapat beragam latar belakang agama.
"Ada 16 orang muslim yang gotong royong rehab wihara," rinci Sarijan yang juga sebagai Pokdarkamtibas Polsek Sumpiuh.
Bhabinkamtibmas Polsek Sumpiuh Briptu Ma'ruf Syaefudin dan Babinsa Koramil 10 Sumpiuh Sertu Arif Riyanto juga berpartisipasi dalam gotong royong rehab wihara.
Sebanyak 38 KK yang beribadah di Wihara Ratna Widya Loka. Selama proses rehab, kegiatan ibadah umat Budha dialihkan sementara ke rumah warga secara bergantian. Ada juga umat yang ke wihara lain. (fij)