CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Akibat cuaca buruk yang terjadi akhir-akhir ini di Kabupaten Cilacap, menyebabkan hasil produksi ikan di TPI Jetis Kecamatan Nusawungu berkurang, Senin 8 Mei 2023.
Ketua TPI Jetis, Marimun Mariyogi mengatakan, hasil produksi ikan di TPI Jetis saat ini berkurang hingga lebih dari 50 persen. Bahkan tidak semua nelayan berlayar mencari ikan.
"Biasanya satu hari hasil produksi ikan mencapai Rp 200 juta. Saat ini paling hanya sekitar Rp 50 - 100 juta saja," katanya.
Dikatakan Marimun, kondisi ini sudah berlangsung sejak beberapa bulan yang lalu. Sejumlah nelayan pun lebih memilih untuk beralih profesi disaat musim seperti ini.
"Sekarang yang berangkat paling hanya 70 - 80 kapal saja. Kalau saat banyak ikan yang mucul sampai 200 kapal yang berangkat," ujarnya.
Menurutnya, saat ini sedang banyak bermunculan udang rebon. Namun, harga udang tersebut belum mampu mendongkrak nilai jual. Seperti komoditas utama di TPI Jetis yakni berupa ikan tuna mata besar, cakalang, cumi, udang, bawal dan layur.
"Udang rebon sekarang lagi musim. Sehari biasanya 1 ton, satu kapal nelayan. Harganya sekitar Rp 18 ribu - Rp 21 ribu per kilogramnya. Ini termasuk kecil, karena biasanya kalau musim ikan yang bagus-bagus harganya tinggi untuk dijual dan jadi pendapatan nelayan," kata Marimun.
Marimun mengatakan, TPI Jetis biasanya melakukan pengiriman ke sejumlah pabrik ikan yang ada di Kabupaten Cilacap maupun luar Cilacap. Namun, lantaran hasil produksi berkurang, kegiatan tersebut pun ikut terganggu.
"Dalam sehari untuk biasanya masing-masing lima ton ikan bawan putih dan ikan layur. Kalau seperti ini, yaa cuma sekitar lima kuintal per harinya, untuk masing-masing komoditas ikan," ujarnya. (ray)