PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga belum menerima laporan adanya areal persawahan atau kebun, yang terdampak bencana di awal tahun 2023 ini.
Diketahui curah hujan di Purbalingga cukup tinggi di awal tahun ini. Hal itu menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor.
Kepala Dinpertan Kabupaten Purbalingga Mukodam mengatakan, hal tersebut kepada Radarmas, Jumat, 3 Februari 2023.
BACA JUGA:Gelombang Hingga Enam Meter, Nelayan di Jetis Tidak Melaut
"Untuk tahun 2023 ini belum ada laporan adanya lahan yang terdampak bencana," katanya.
Namun, dia mengungkapkan pada tahun 2022 lalu, ada lahan sawah yang terdampak bencana banjir. Yakni, di Desa Penolih Kecamatan Kaligondang. Di desa ini ada areal persawahan seluas 60 hektar yang terdampak banjir.
"Tapi sawah yang tergenang sudah cukup tinggi sudah cukup tahan terhadap genangan. Kondisi air hanya genangan atau bukan arus deras, serta tidak membawa lumpur. Selain itu, kondisi tanaman belum berbuah, sehingga dampaknya tidak fatal," jelasnya.
BACA JUGA:Jambret yang Ditangkap di Purwokerto Sudah 2 Bulan Buron
Namun, diketahui dari seluas lahan yang terdampak tersebut, hanya 8 hektar areal persawahan yang kondisi terdampak bencananya cukup parah. Sehingga, menimbulkan kerugian bagi petani.
Hal itu tak mengganggu produksi beras di Kabupaten Purbalingga. (tya)