243 Orang di Banyumas Mengidap Thalasemia, Data di Banyumas Tertinggi di Jateng

Selasa 18-10-2022,10:51 WIB
Reporter : Yudha Iman Primadi
Editor : Tangkas Pamuji

PURWOKERTO - Dalam sosialisasi skrining kesehatan bagi usia produktif di SMAN 1 Jatilawang, Selasa (18/10) disampaikan Thalasemia Banyumas masih yang tertinggi di Jateng.

Tercatat data di Dinkes Banyumas ada 1.000 sekian kasus Thalasemia di Jateng, 243 kasus diantaranya ada di Banyumas.

BACA JUGA:120 Siswa Kelas XI di Banyumas Diskrining Kesehatan Jiwa dan Thalasemia

Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) Dinkes Banyumas, Supriatin Amd Kl mengatakan selain melaksanakan pemeriksaan tekanan darah, lingkar perut dan gula darah, pihaknya dibantu puskesmas menambahkan pemeriksaan kesehatan untuk deteksi dini masalah kesehatan jiwa dan Thalasemia. 

"Kami datang ke sekolah karena di Indonesia dan Banyumas pada khususnya untuk ODMK angkanya cukup tinggi. Dinkes diberi tugas untuk melakukan deteksi dini mulai usia 11 sampai 18 tahun untuk remaja," katanya.

BACA JUGA:Amblas, Ruas Jalan Nasional Yogyakarta - Bandung di Jatilawang Diberlakukan Sistem Buka Tutup

Pesannya siswa tidak perlu takut dengan skrining kesehatan jiwa atau Thalasemia. Hasil positif atau negatif tidak akan dipublikasikan dan jika dari skrining ada yang perlu dirujuk ke fasyankes tingkat lanjut, penanganan dilaksanakan secara personal.

"Harapannya di SMAN 1 Jatilawang semua siswanya sehat jiwa dan raga. Tidak ada yang harus dirujuk," doanya.

BACA JUGA:Jalan Nasional di Jatilawang Banyumas Amblas Setengah Badan Jalan, Longsoran Masuk ke Sungai Tajum

Adapun ke depan, skrining kesehatan jiwa dan Thalasemia juga  akan masuk ke jenjang SMP. Sesuai aturan Bupati, sesuai Perbup Nomor 18 tahun 2022 bahwa seluruh komponen di Banyumas sudah bertekad untuk memutus mata rantai kelahiran Thalasemia mayor.

BACA JUGA:700 Jiwa Korban Bencana Longsor di Banyumas, Kepala BPBD : Rumah Rusak Kita Koordinasikan dengan Perkim

"Seluruh masyarakat Banyumas pada saat menjelang pernikahan sudah harus menjalani skrining Thalasemia. Jadi kalau tidak skrining sekarang pun pada saat akan menikah wajib skrining. Setelah skrining akan diberikan kartu deteksi dini," pungkas Supriatin. (yda)

Kategori :