PURWOKERTO - Dari pendataan terkait Program Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) Gerakan Sekolah Meneh 2022 kerjasasama antara Pemerintah Provinsi Jateng, Institut Teknologi dan Bisnis Semarang dengan UNICEF, dari empat desa lokus di Banyumas yaitu Desa Watuagung, Petarangan, Karanggedang dan Losari, diketahui jumlah ATS terbanyak di Desa Watuagung Kecamatan Tambak.
Sub Koordinator Perencanaan Partisipatif dan Pembangunan Kawasan Perdesaan Dinsospermades Banyumas, Samanto, SAP MAP mengatakan dari pendataan petugas terkait Program Penanganan ATS Gerakan Sekolah Meneh 2022 mulai usia 7 sampai 18 tahun dengan penambahan usia sampai 21 tahun, jumlah ATS di Desa Watuagung, Petarangan, Karanggedang dan Losari total ada sebanyak 133 anak.
"Terbanyak di Desa Watuagung," katanya.
BACA JUGA:Remaja di Sumbang Setubuhi Pacar Dibawah Umur Hingga Hamil 8 Bulan
Samanto menjelaskan di Desa Watuagung ATS terdata sebanyak 49 anak, Desa Losari 38 anak, Karanggedang 25 anak dan Petarangan 21 anak. Pendataan yang dilakukan meliputi semua jenjang mulai dari SD, SMP, SMA/SMK dengan penambahan usia sampai 21 tahun.
"Termasuk lulusan dari madrasah yang tidak melanjutkan sekolah," terang dia.
BACA JUGA:58 Anak Tidak Sekolah di Banyumas Sudah Kembali Aktif Bersekolah
Disinggung terkait perbedaan data ATS dengan data Bidang Pembinaan SD Dindik Banyumas dimana hanya 127 anak yang belum melanjutkan sekolah ke jenjang SMP dari seluruh kecamatan di Banyumas, kemungkinan bisa berbeda karena cara pendataan. (yda)