BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID, - Proyek pembangunan jaringan pipa air bersih sepanjang 20 kilometer dari Pulosari, Pemalang melewati hutan Gunung Slamet di Kabupaten Purbalingga, dan Banyumas.
Yang diduga menjadi penyebab rusaknya hutan di Gunung Slamet di wilayah Kecamatan Kedungbanteng diketinggian 1800 M.dpl ternyata belum ada ijin dan pemberitahuan ke pemerintah Desa setempat.
Hal itu dijelaskan, Mahmud, Kepala Desa Kalisalak Kecamatan Kedungbanteng.
BACA JUGA:Petugas Sensus Dibacok di Desa Sibrama Kemranjen
"Informasinya pak Asper, kegiatan ini belum ada pemberitahuan ke perhutani, wilayah timur memang sudah, wilayah barat belum ada izin sama sekali belum ada pemberitahuan sama sekali, bahkan ke desapun juga tidak ada baik itu lisan atau tulisan," katanya saat dikonfirmasi.
Dan saat melakukan pengecekan di wilayah hutan gunung Slamet yang rusak dan sedang ada pembangunan proyek itu.
Mahmud melanjutkan, harus berjalan 6 jam ke lokasi itu.
BACA JUGA:Waduh, Hutan Lindung Gunung Slamet diatas Desa Kedungbanteng Rusak, Diduga Karena Proyek Air Bersih
"Jalan sekitaran 6 jam, dan disana itu memang sedang dipasangi pipa, disambungi pipa, aku ketemu sama pekerjanya dan mandornya juga," lanjutnya.
Dan dari hasil pengamatannya, memang terdapat beberapa longsoran, dan kemudian beberapa pohon tumbang.
BACA JUGA:Ibu Pelaku Pembacokan Mengungsi
"Satu longsoran, keduanya saya dapat yang dilewati itu banyak pohon-pohon tumbang, cuma masalah pohonnya yang ditebang atau tidak saya gak lihat jelas karena kabut juga, tetapi pastinya kalau jalan melewati pohon, pasti pohonnya harus dibuang," tambahnya. (win)