PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Mahalnya telur ayam di pasaran yang menembus Rp 31 ribu per kilogram di Kabupaten Purbalingga, sejak pertengahan Agustus lalu, juga diikuti laris dan naiknya harga telur ayam retak atau pecah di peternakan ayam petelur.
Gino, salah satu peternak ayam petelur di Desa Karangcengis, Kecamatan Bukateja mengatakan, dirinya sampai kewalahan meyakani permintaan pemesan atau pembeli yang membeli telur yang rusak atau pecah.
"Telur yang pecah dan retak kami kumpulkan, kemudian dibuang kulitnya. Isi telur rusak tersebut kami jadikan satu dalam kemasan plastik dengan berat 1 kilogram," katanya, Jumat, 26 Agustus 2022.
BACA JUGA:Di Purbalingga Harga Telur Ayam Tembus Rp 31 Ribu Per Kilogram, Naik Mulai Pertengahan Agustus Lalu
Dijelaskan, sejak harga telur ayam naik, harga telur ayam yang kondisinya rusak juga ikut naik.
Permintaan dari konsumen juga naik.
Dia mengungkapkan, setiap hari peternak ayam petelur bisa menjual telur ayam rusak hingga 20 kilogram.
BACA JUGA:21 Desa Wisata Ini Bisa Jadi Rujukan Akhir Pekan
"Dengan harga jual Rp 24 ribu hingga Rp 25 ribu per kilogram," lanjutnya.
Dia mengakui, setiap hari peternak ayam petelur bisa mengantongi uang Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu dari penjualan telur rusak, yang telah dikemas.
"Kami harus telaten mengumpul telur ayam yang rusak," imbuhnya.
BACA JUGA:Proyek Trotoar di Jalan Bung Karno Purwokerto yang Amblas Belum Serah Terima
Harga telur ayam di Kabupaten Purbalingga juga ikut melambung tinggi.
Di sejumlah pasar tradisional harga telur ayam mencapai Rp 31 ribu per kilogram.
Kenaikan harga ini terjadi hampir di semua daerah.