RADARBANYUMAS, JAKARTA - Penyebaran cacar monyet atau disebut monkeypox kini perlu diwaspadai.
Hal itu dikatakan Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Wayan Tunas Artama.
Ia berharap agar semua pihak bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran monkeypox atau cacar monyet.
Terlebih, lanjut dia, saat ini World Health Organization (WHO) sudah memasukkan wabah cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global.
BACA JUGA:Suspek Cacar Monyet Muncul di Jateng, Ganjar: Pintu Masuk Indonesia Butuh Pengetatan
BACA JUGA:Ganjar Pastikan Hasil Tes Pasien Suspek Cacar Monyet Negatif
"Banyak pihak perlu untuk meningkatkan edukasi dan kewaspadaan," kata Wayan Tunas, dikutip Disway.id dari laman RRI pada Jumat, 5 Agustus 2022.
"Melalui cara-cara tersebut dinilainya sebagai strategi utama untuk menurunkan faktor risiko masyarakat terhadap kemungkinan terkena paparan virus," sambungnya.
Menurut Wayan, langkah lain untuk mencegah penyebaran cacar monyet yakni dengan membatasi perdagangan dan transportasi hewan.
Apalagi kini cacar monyet disebut-sebut dapat menyebar melalui hewan-hewan pengerat.
BACA JUGA:Hingga Juli Ini, Ada 42 Kasus Kebakaran Terjadi di Cilacap, Apa Penyebabnya?
BACA JUGA:508 Ternak di Banjarnegara Terindikasi PMK
Ditambah lagi virus itu bisa menyebar lewat perjalanan orang dari negara-negara yang terinfeksi cacar monyet juga harus dikarantina terlebih dahulu.
"Pintu-pintu masuk menuju Indonesia harus diperkuat baik itu perjalanan manusia atau perdagangan hewan diawasi," paparnya.
Penularan cacar monyet disebut Wayan bisa bermula dari hewan ke manusia dan terjadi di saat menangkap, memproses, dan mengonsumsi daging satwa liar.