SEMARANG - Kabar melegakan tapi jangan membuat lengah. Penanganan pandemi di Jawa Tengah menunjukkan tren yang positif. Saat ini, tidak ada satu daerahpun di Jateng yang masuk dalam kategori level 4.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah bekerja keras dalam penanganan pandemi. Namun, Ganjar mewanti-wanti pada seluruh masyarakat untuk tidak terlalu euforia.
https://radarbanyumas.co.id/tren-kasus-covid-19-membaik-data-jateng-paling-bersih-di-pusat/
"Jangan euforia dulu, tetap dijaga semuanya. Kondisi yang makin turun dan makin baik ini mari kita jaga, agar kita sampai ke garis finish dengan aman dan selamat," katanya saat ditemui di rumah dinasnya, Selasa (7/9).
Ganjar mengatakan, dengan tidak adanya daerah yang masuk PPKM level 4 di Jateng, maka sejumlah daerah meminta agar pembelajaran tatap muka (PTM) digelar. Ia meminta agar semuanya hati-hati dan protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan.
"Sistem transportasi untuk anak-anak juga mesti dijaga. Orang tua saya minta nganter anak-anak. Yang sekolahnya deket, jalan kaki atau naik sepeda. Pak Polisi saya mohon maaf, banyak anak SMA yang naik motor tapi tidak punya SIM, mungkin sementara bisa diizinkan. Tapi kalau orang tuanya lebih arif, sebaiknya diantar," imbuhnya.
Ganjar juga mengizinkan ASN di seluruh Jateng untuk izin antar jemput anak sekolah. Hal itu penting agar anak-anak bisa selamat dalam pelaksanaan PTM itu.
"Silahkan kalau dia ASN saya izinkan. Karena ini hanya sebentar," ucapnya.
Sejumlah tempat pariwisata lanjut Ganjar juga sudah mulai dibuka. Ia meminta agar pengelola melaksanakan uji coba agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Pemda saya minta berjaga, dibantu TNI/Polri. Pengelola pariwisata juga saya minta tanggungjawabnya, kalau nggak siap jangan. Kalau mau buka, harus uji coba dulu dan lapor. Jangan sampai ceroboh, karena bisa bahaya," tegasnya.
Lebih lanjut Ganjar menerangkan, penurunan kasus di Jateng harus disikapi dengan baik. Masyarakat tidak boleh terlalu euforia karena bisa berbahaya jika sampai tidak terkontrol.
https://radarbanyumas.co.id/makan-di-mal-sampai-60-menit-20-tempat-wisata-di-kota-dengan-level-3-bisa-diujicoba/
"Awas tren baru, ada varian Mu. Kita harus antisipasi. Maka kami sudah membeli alat tes whole genome sequencing untuk melakukan kontrol. Beberapa daerah sudah kami ambil sampel untuk mengecek apakah ada varian baru yang masuk Jateng atau tidak. So far sampai saat ini belum ada," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah pusat memutuskan memperpanjang PPKM Level sampai 13 September nanti. Provinsi Jateng terbebas dari aturan PPKM Level 4 karena tidak ada satupun daerah di Jateng yang masuk kategori itu. Sebanyak 35 Kabupaten/Kota yang ada hanya melanjutkan perpanjangan PPKM level 3 dan 2.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, situasi Covid-19 di Jawa-Bali terus mengalami perbaikan. Salah satunya ditandai dengan semakin sedikitnya kota/kabupaten yang berada di level 4. Per 5 September 2021, hanya 11 kota/kabupaten di Jawa-Bali yang ada di level 4. Sebelumnya, 25 kabupaten/kota berada di level 4. Namun, Luhut tidak menyebutkan secara detail 11 daerah yang tetap bertahan di level 4 itu.
Peningkatan signifikan, lanjut Luhut, juga terjadi pada level 2. Jumlah daerah yang turun dari level 3 ke 2 meningkat dari sebelumnya 27 menjadi 43 kabupaten/kota.
Daerah aglomerasi DI Jogjakarta juga berhasil turun dari level 4 ke level 3. "Untuk Bali, kami perkirakan butuh waktu satu minggu lagi untuk turun ke level 3. Sebab, sampai saat ini perawatan pasien di rumah sakit masih tinggi," jelas Luhut.
Dia mengungkapkan, secara umum indikator transmisi penyakit yang terdiri atas pertambahan kasus konfirmasi, jumlah perawatan pasien di RS, dan jumlah kematian terus mengalami perbaikan.
"Semua ini tentunya patut kita syukuri. Ini buah dari kerja keras kita semua," katanya.
Meski demikian, dia menekankan, semua hal yang sudah dicapai bukan euforia yang patut dirayakan. Sebab, kelengahan sekecil apa pun terbukti bisa memicu peningkatan kasus dalam beberapa minggu ke depan. Sesuatu yang harus dihindari.
Luhut mencontohkan peristiwa beberapa hari lalu di sebuah restoran/kafe di wilayah Jakarta yang tidak patuh protokol kesehatan. Pemilik kafe telah ditindak petugas dengan sanksi berupa penutupan selama tiga hari.
"Kami juga masih melihat banyaknya restoran/kafe yang belum menerapkan dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi," tuturnya.
Luhut mengatakan bahwa sistem PeduliLindungi akan menjadi integrator utama dari tiga strategi penanganan pandemi. Yakni, testing, tracing, dan treatment. Sehingga bisa meminimalkan penularan Covid-19 ketika aktivitas masyarakat nanti dibuka lagi.
Dalam seminggu terakhir, Luhut menyebut pihaknya menemukan banyak pelanggaran seperti yang diberitakan beberapa media.
"Pemerintah akan melakukan langkah persuasif dalam penegakan aturan sebelum mengambil langkah tegas jika upaya-upaya persuasif diabaikan," jelasnya.
Luhut juga menjamin bahwa data dalam aplikasi PeduliLindungi aman dan terlindungi. Saat ini penyimpanan data dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informasi dengan dibantu Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN).
"Pemerintah akan menindak orang yang masuk dalam kriteria hitam PeduliLindungi yang masih berusaha melakukan aktivitas di area publik dengan membawa mereka ke isolasi terpusat. Hal ini dilakukan untuk sama-sama menjaga dan melindungi kita semua," ujarnya.
Sementara secara nasional, kasus Covid-19 pada Selasa (7/9) bertambah 7.201 dalam sehari. Jumlah itu terdeteksi dari 251 ribu spesimen. Dibanding pada Senin (6/9) ada kenaikan pada hari ini. Senin (6/9) pertambahan sejumlah 4.413 kasus.
Sementara itu, angka kematian Covid-19 juga naik dibanding Senin (6/9). Jika Senin (6/9) terdapat 612 jiwa yang meninggal, hari ini Selasa (7/9) menjadi 683 jiwa. Kini total sudah 4.140.634 orang terinfeksi Covid-19 di tanah air.
Angka kematian total sudah 137.156 jiwa meninggal dunia karena Covid-19. Kematian harian terbanyak terjadi di Jawa Barat yakni 252 jiwa. Jawa Tengah sebanyak 116 jiwa, Jawa Timur 79 jiwa, dan Sumatera Utara 40 jiwa.
Kasus Covid-19 harian terbanyak disumbang Jawa Tengah sebanyak 964 kasus. Jawa Barat 778 kasus, Jawa Timur 675 kasus, Sumatera Utara 448 kasus, dan Kalimantan Timur 400 kasus. Kasus aktif turun 7.641 sehari. Jumlah pasien aktif kini sebanyak 138.630 orang.
Varian Baru
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan langkah-langkah untuk mencegah varian baru Covid-19, yaitu varian Mu masuk ke Indonesia dengan melakukan pengendalian di simpul-simpul transportasi yang melayani rute internasional, yakni bandara internasional maupun pelabuhan internasional.
"Sesuai arahan bapak Presiden RI Joko Widodo kepada kami untuk mencegah masuknya varian baru Covid-19 ke Indonesia, kami segera menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasinya," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis yang dipantau di Jakarta, Selasa (7/9).
Budi Karya Sumadi mengatakan Kemenhub juga berupaya meningkatkan konsolidasi internal dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, yakni Kemenlu, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kemenkes, Satgas Penanganan Covid-19, Ditjen Imigrasi, dan pihak terkait lainnya.
"’Kami segera menggelar pertemuan untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti dengan Kemenlu, KKP, Satgas Penanganan Covid-19, dan Ditjen Imigrasi untuk menentukan langkah-langkah pengendalian yang diperlukan, dalam rangka mencegah masuknya varian baru Covid-19," ujar Menhub.
Menhub mengatakan, Kemenhub juga akan melakukan koordinasi dengan TNI dan Polri untuk melakukan penjagaan, serta meminta pendapat para ahli epidemiologi, dan mencari informasi tentang pengalaman negara lain.
Selain itu, Kemenhub juga berkoordinasi dengan operator sarana dan prasarana transportasi agar tetap konsisten menjalankan protokol kesehatan serta meningkatkan kewaspadaan terhadap varian baru Covid-19.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo pada Rapat Evaluasi PPKM, Senin (6/9), menyatakan agar waspada terhadap varian baru Covid-19 (varian Mu atau B.1.621). Presiden meminta Menhub untuk membantu mencegah masuknya varian baru tersebut ke Indonesia. (jpc)