JOSEP Guardiola sudah biasa mengubah posisi pemainnya. Di Barcelona, Bayern Muenchen, dan kini di Manchester City. Selain sukses menggeser posisi Alensandar Kolarov dari yang semula bek kiri jadi bek tengah, posisi David Silva pun juga diubahnya. Sekilas, dari dua laga pertamanya formasi 4-1-4-1 yang dipakai Guardiola.
Akan tetapi, berubah menjadi 4-2-3-1 begitu melihat pergerakan pemain yang berusia 30 tahun itu. Sebab Guardiola meminta Silva bermain lebih dalam ke sisi tengah permainan City. Berdiri sejajar dengan Fernandinho yang menjadi pivot. Bukan menjadi kuartet attacking midfielder bersama dengan Kevin De Bruyne, Raheem Sterling dan Nolito.
Meski bermain lebih ke dalam, Guardiola membebaskan Silva untuk bergerak dan memberikan efek ke jalannya laga. Berdasarkan statistik Squawka, area jelajah kapten baru City itu 64,39 persen di antaranya berada di tiga perempat area serangan City. Situs Outside90 menyebut peran Silva kelihatan seperti deep lying playmaker. Silva yang jadi motor untuk membangun serangan dari belakang.
Sebenarnya, peran ini bukanlah peran baru bagi gelandang serang dengan 103 caps bagi timnas Spanyol itu. Ditarik jauh ke belakang, Silva ternyata pernah mendapatkan peran tersebut ketika masih membela Valencia, enam tahun silam. Meski begitu, tetap saja Silva tidak langsung bisa nyetel dengan peran itu.
Itu bisa dibandingkan dari performanya antara 63 menit melawan Sunderland dan 90 menitnya di Bucharest. Whoscored mencatat, Silva lebih berani mengeksplorasi area defense Steaua Bucharest. Dia mencatat 96 kali sentuhan, 24 kali lebih banyak dibandingkan di area pertahanan The Black Cats – julukan Sunderland.
Pun demikian dengan passing-passing-nya. Silva lebih banyak melakukan passing dalam laga kedua Guardiola. Peningkatannya mencapai lebih dari 25 persen, dari yang semula 57 kali dapat naik menjadi 77 kali. Dengan akurasi passing-nya naik 1 persen dari 86 persen ke 87 persen. Sama seperti kenaikan aspek di atas, Silva juga lebih konfiden mengancam gawang lawan.
Termasuk satu golnya kemarin, Silva tidak lagi susah melakukan tembakan ke gawang lawan. Kemarin Silva mampu melakukan 3 kali tembakan yang satu di antaranya tepat sasaran. Diakui oleh Kevin De Bruyne, baik dia dan rekan-rekannya sesama gelandang City seperti Silva masih di dalam kondisi masa transisi.
Jika Silva lebih ke dalam, maka De Bruyne yang menjadi pemilik peran nomor 10. ''Ini akan membutuhkan waktu yang tidak singkat. Tapi tidak masalah. Semua orang berawal dari tidak paham. Kadang kalian berpikir “ke mana saya harus berlari?”. Ini baru awal-awal juga,'' tuturnya, sebagaimana dilansir situs resmi klub.
''Titik utamanya adalah bermain dari belakang. Lalu, sedikit menggeser posisi saya dan David. Akan ada laga yang beresiko lebih (dengan eksperimen ini). Kami semua sudah berupaya beradaptasi di laga-laga pertama ini,'' tambahnya. (ren/acd)