ERA WALUYO
Traditional Wedding
Alamatnya di jalan Pramuka, di depan sebuah merk ekspedisi terkenal yang berakhiran ha.. itu balasan WA dari Pak Taqi / Taqiyudin Subki, Art Director Era Waluyo. Dalam perjalanan ke sana dan berhenti di perempatan Situmpur ternyata saya sudah tidak perlu lagi mencari alamat Era Waluyo. Dari perempatan tersebut terlihat dengan jelas tulisan Era Waluyo, Traditional Wedding di sisi samping gedung tiga lantai itu. Gedung berarsitek modern dan masih nampak kinyis kinyis itu tampak luas dan megah. Kesan itu semakin terasa saat masuk ke dalamnya. Gallery yang menjadi pusat atau kantor Era Waluyo ini memang baru grand opening bulan April lalu. Di lantai satu terpajang dengan rapi puluhan gaun pengantin dengan model terbaru. Itu belum termasuk puluhan lainnya yang tersimpan di loker. Rasanya semua calon mempelai wanita masuk ruangan ini akan langsung bingung memilih : aku mau pakai gaun yang mana yaa..?
Mengawali obrolan santai dengan Radar Banyumas Taqi menyampaikan rasa syukurnya atas pembukaan gallery makeup artist, dekorasi dan gaun pengantin yang terletak di Jalan Pramuka 125 Purwokerto ini. Meskipun bersamaan dengan merebaknya corona, Taqi tidak merasakan penurunan order yang berarti. Hingga sebelum bulan puasa tiba Era Waluyo masih menerima pesanan makeup pengantin dan mendekor pelaminan. “Jadi bisa dibilang sebetulnya kamilah yang mengawali wedding new normal itu” ujar Taqi. Moment itu bersamaan dengan pembukaan gallery sekaligus diluncurkannya paket grand opening dengan discont hingga 50% dan ternyata respon masyarakat sangat luar biasa. Apalagi harga paket wedding di Era Waluyo memang relatif terjangkau, namun dengan kualitas yang tidak perlu diragukan lagi. Hingga bulan Agustus saja sudah ada 32 event wedding yang ‘ngantri’. Dan untuk bulan Juli tercatat sudah ada 14 event wedding. Dari angka tersebut 70% diantaranya berupa event akad saja dan 30% sisanya berupa resepsi. Tentu saja masih dengan protokol kesehatan yang ketat karena masih menuju era new normal.
Kesuksesan Era Waluyo tidak berlangsung secara instant. Berawal di tahun 1980 dengan brand Salon Era yang dikelola orang tuanya. Taqi dan istrinya, Indit Waluyo berbagi tugas. Dia menangani dekorasi manten, pemasaran sekaligus promosi sementara istri tercinta sebagai makeup artistnya. Indit sendiri memiliki certified MUA by BNSP 2019 serta Puspita Martha di tahun 2006. Hingga akhirnya di tahun 2014 berdirilah Era Waluyo. Era Waluyo sendiri memiliki makna : era berarti jaman dan waluyo = abadi. Secara umum Era Waluyo bermakna : menyongsong usaha yang abadi. Usaha yang ditekuni suami istri ini memotivasi mereka untuk selalu lebih baik dan berinovasi dalam segala hal. Mulai dari produk, art, IT, dan tentu saja pelayanan terbaik bagi konsumen. Dari sinilah kunci sebuah usaha dapat terus maju dan berkembang. “Karena kami memahami betul apa yang dibutuhkan oleh masyarakat” ujar Bapak satu anak ini. Usaha juga dijalankan semata-mata untuk mencari ridha Allah. Dengan pondasi vertikal inilah order dan rezeki yang didapatkan insha Allah barokah dan bermanfaat bagi konsumen, karyawan dan masyarakat sekitar. Hal ini mengingat tim dekor Era Waluyo sebagian besar berasal dari masyarakat di sekitar gallery.
“Belajar merupakan sebuah proses, diawali dengan repetisi, inovasi dan upgrade secara terus menerus ditambah bakat seni, jadilah Era Waluyo seperti sekarang ini” ujar Taqi. Sukses Era Waluyo juga diperoleh karena selalu menjalin kemitraan dengan vendor wedding yang lain. Pria yang cukup aktif berselancar di instagram ini memiliki filosofi agar kesuksesan dirasakan bersama. Karena wedding melibatkan banyak vendor di dalamnya, mulai dari foto, video, wedding organizer, katering, dll. Karena itulah dari seluruh elemen pendukung wedding tersebut, dia hanya fokus di makeup artist, gaun dan dekor. Dari sinilah nampak betul karakter Era Waluyo. Taqi menjalankan usaha dengan enjoy namun dengan perencanaan yang matang, karena dekorasi membutuhkan plan, action dan evaluasi yang detil dan semuanya berbeda di setiap wedding. Dia juga selalu turun langsung ke venue untuk memastikan semuanya berjalan sesuai rencana. Terkait tim Dekor, Taqi selalu memberikan pelatihan sendiri . “Lebih mudah mendidik dari nol” ujarnya. Selain skill, pria asal Ciamis Jawa Barat ini juga selalu mengedepankan karakter karyawannya terutama dalam hal kejujuran.
Ngobrol tentang rencana Era Waluyo ke depan, pria yang juga mengajar kewirausahaan di STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam) Sufyan Tsauri Majenang ini berencana membuka gallery outdoor. Gallery ini akan dibangun di lantai dua gedung Era Waluyo. Nantinya gallery ini sesuai namanya akan terbuka (tanpa atap). Di ruang open space ini akan dibangun spot foto dan area seperti cafe, dekor manten dll. Konsep gallery semacam ini merupakan yang pertama di Purwokerto. Selain itu gallery juga akan dilengkapi dengan wedding gate, ayunan dll, layaknya miniatur sebuah wedding. “Mudah-mudahan akhir tahun 2020 sudah bisa terwujud” ujarnya.
ig : @erawaluyo
@erawaluyo_dekorasi
@galery_erawaluyo
WA MUA : 085747566123
Decor : 081328443228