PURWOKERTO-Tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 telah sampai pada masa kampanye. Tetapi, minat mahasiswa terhadap berita dan informasi kepemiluan masih kurang.
"Meski akses internet mereka (mahasiswa) bagus, tetapi akses untuk berita kepemiluan masih kurang," kata Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas Yasum Surya Mentari saat ditemui Kamis (6/12).
Hal ini berdasarkan perkuliahan dan diskusi yang diadakan KPU bersama mahasiswa beberapa waktu belakangan. Surya mengakui, mahasiswa dekat dengan penguasaan internet dan akses informasi lain. Tetapi, kata Surya, KPU menemukan mahasiswa banyak yang tidak memahami Pemilu 2019.
"Kami pernah coba menanyakan kepada mahasiswa melalui diskusi dan perkuliahan, ternyata banyak yang belum paham terkait Pemilu 2019," katanya.
Bahkan banyak pula mahasiswa yang tidak memahami tahapan Pemilu 2019. Termasuk kurangnya pemahaman terkait hal khusus. Seperti jumlah surat suara yang harus dicoblos, ataupun pembedaan warna surat suara.
"Mungkin sebagian dari mereka yang mau mengakses internet tentang berita kepemiluan, sudah tahu," katanya.
Oleh karena itu, agar mahasiswa dapat memahami Pemilu 2019 dan menggunakan hak pilihnya, KPU mengadakan kursus kepemiluan gelombang III. Dalam kursus yang dilaksanakan di Aula kantor KPU Banyumas itu, KPU mengundang organisasi mahasiswa dan organisasi kepemudaan. Organisasi mahasiswa diantaranya HMI, PMII, IMM, GMKI, GMKRI, KAMI, dan sebagainya.
"Diharapkan rekan mahasiswa memberikan transfer informasi terkait Pemilu 2019, di organisasi asalnya,"jelas Surya. Sehingga, lanjutnya, sebaran informasi Pemilu dari KPU bisa lebih efektif.
Kursus menghadirkan dua orang narasumber. "Kita hadirkan Dr. Denok Kurniasih, M.Si, dan Ibu Aan Rohaeni SH sebagai pembicara dan penyampai materi,"pungkasnya. (Ing)