Pembangunan jalan tembus Gerilya - Jenderal Soedirman. DOK/RADARMAS
PURWOKERTO- Dinas Perhubungan (Dinhub) Kabupaten Banyumas akan melakukan pengkajian ulang terkait dengan pembangunan jalan tembus Gerilya - Jenderal Soedirman. Hal tersebut dilakukan karena pengkajian sebelumnya pernah dilakukan di tahun 2016.
Arif Akhmadi, Kasi Manajemen Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan, menjelaskan, pada tahun 2016 lalu, Dinhub Kabupaten Banyumas telah menyusun perencanaan manajemen rekayasa lalu lintas untuk jalan tembus Gerilya - Sudirman. Menurutnya, terkait dengan peraturan lalu lintas yang seperti apa di jalan tersebut, sudah terdapat gambaran-gamabaran kecilnya.
"Intinya bahwa memang akan menimbulkan dampak yang terbesarnya di sisi utara yaitu di depan SMP N 1 Purwokerto," jelasnya.
Baca:
Pengerjaan Jalan Tembus Gerilya – Jensud Tahap Dua Capai Rp 4,5 Miliar
Jalur Merah di Google Maps Bisa Lebih Panjang
Namun, menurut Arif Akhmadi, kajian 2016 tersebut masih harus ditindaklanjuti lagi terkait dengan desainnya seperti apa dan juga pertumbuhan kendaraan yang ada pada tahun dasar perhitungan tahun operasionalnya.
"Karena waktu itu tahun 2016 kita belum tahu mau dibangun kapan. Jadi tahun dasar pembangunannya kita belum tahu, ternyata kan sudah dimulai 2017," terangnya.
Arif mengungkapkan, tahun ini pihaknya diberikan anggaran untuk melakukan kajian ulang. Selain itu, dirinya mengungkapkan, akan rencana pembangunan area perkantoran di jalan tembus Gerilya - Sudirman.
Selain itu, pengkajian akan turut dilakukan berdasarkan desain jalan tembus yang sudah dibuat. Pasalnya, menurut Arif Akhmadi, pada pengkajian yang lalu yaitu tahun 2016, dibuat belum berdasarkan gambar DED-nya. (lin)