Kemacetan akibat betonisasi di Jalan Gerilya. AAM/RADARMAS
PURWOKERTO- Antrean panjang kendaraan yang melintas di Jalan Gerilya karena betonisasi terus terjadi saban hari. Salah satu penyebabnya, pembetonan tidak menuntaskan satu bagian dulu. Justru, penggarapannya semakin memanjang dengan silang.
"Ini jadi kemacetan semakin panjang aja. Harusnya satu bagian dulu dituntaskan. Biar bisa dilewati. Lalu lanjut bagian lain," kata Fajar, salah satu warga Kedungrandu yang melintas di jalan tersebut.
Sementara itu, Pemkab Banyumas menyatakan, pembetonan ruas Jalan Gerilya yang menyebabkan antrean kendaraan panjang dan dilakukan silang sangat beralasan dan sudah diperhitungkan sebelumnya. Pasalnya jika pengerjaan dilakukan satu sisi penuh, maka akan menyebabkan kemacetan yang lebih panjang lagi.
"Menurut saya satuan kerja yang mengerjakan sudah memperhitungkan terhadap dampak arus lalu lintas dan kesiapan konstruksinya. Karena sebelum dicor perlu ada perbaikan badan jalan yang dihotmix terlebih dahulu untuk kepentingan konstruksi, " kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) kabupaten Banyumas Irawadi.
Dia menambahkan terkait antrean kendaraan adalah sesuatu yang tidak dapat terelakan ketika pembangunan jalan. Namun hal tersebut dapat diminimalisir dengan pengerjaan per separuh jalan.
"Macet pasti terjadi tetapi tidak akan separah jika dikerjakan satu sisi sekalian. Kalau satu sisi sepanjang itu dibeton sekaligus maka akan menimbulkan antrean mengular sangat panjang, karena waktu pergantian arus lalu lintasnya lebih lama, " jelasnya.
Hermawan, Plt Kabid Prasarana Lalu Lintas Dinas Perhubungan kabupaten Banyumas menyebutkan efisiensi waktu menjadi alasan mengapa pembetonan dilakukan silang.
"Kalau menuntaskan satu bagian dahulu akan menjadikan waktu tungggu keringnya tidak seimbang antara ujung dengan ujung. Sehingga akan menutup sebagian lebih lama, " papar Hermawan.
Menyoal kemacetan yang di ruas Jalan Gerilya Hermawan mengungkapkan kemacetan masih dalam batas yang wajar. "Menurut saya kemacetan yang ada masih wajar. Sebab kita terus pantau khusus yang diperempatan dengan ATCS, begitu terjadi antiran panjang kita urai dengan rekayasa lalu lintas ATCS, " tuturnya. (aam)