Bule Belgia ikut nukang di SD N 1 kemutug Lor. AAM/RADARMAS
PURWOKERTO- Pemandangan berbeda terjadi di SD N 1 kemutug Lor. Tiga orang relawan dari negeri coklat, Belgia, ke Kemutug, Kecamatan Baturraden ikut nukang dalam pembangunan gedung sekolah tersebut.
"Merupakan sebuah pengalaman baru dapat ikut membantu pembangunan gedung sekolah, " tutur Seiverine, salahs atu Bule Belgia.
Radarmas langsung melihat ketiga bule itu beraksi "nukang" dan tengah memegang skop untuk menggali tanah, sepekan lalu. Layaknya tenaga proyek bangunan, mereka berbaur dengan tukang lainnya. Peluh keringat dan panasnya matahari membakar kulit bule mereka.
"Sebelumnya belum pernah sama sekali ikut andil dalam pembangunan sebuah proyek. Namun saya ingin belajar bagaimana orang saling gotong royong, membantu tanpa pamrih dan saya sangat menyukainya, " aku Charlotte, bule lainnya.
Lebih dari sekedar berlibur adalah hal yang mereka dapatkan saat singgah ke Kemutug Lor. "Kalau menggunakan biro wisata semua wisatanya sudah diatur sedemikian rupa. Sedangkan disini kita dapat belajar tentang semua hal," ujarnya.
Budaya, makanan, kegiatan masyarakat sehari-hari, kata dia, harus dipahami. Membangun gedung sekolah juga sangat menyenangkan. "Tangan saya sempat lecet karena tidak menggunakan sarung tangan saat membantu pembangunan gedung, tapi itu tidak masalah saya menikmatinya, " papar Kaat.
Sementara itu , Sidiq, dari SD N 1 Kemutug Lor mengatakan, keberadaan mereka untuk membantu proses pembangunan gedung kantor. "Nantinya kalau sudah selesai akan dihibahkan ke sekolah ini," katanya.
Penerjemah sekaligus pendamping ketiga relawan Tekad Santoso mengatakan, mereka memang terpesona dengan keramahtamahan dan ketulusan dalam membantu sesama di masyrakat Kemutug.
"Inilah yang membuar mereka betah dan terkagum-kagum selama disini. Keramah tamahan dan gotong royong sangat langka di negara asal mereka yang individualis, " pungkasnya. (aam)