BP2MK Cukupkan Verifikasi
PURWOKERTO-Banyumas menjadi kabupaten dengan jumlah pengguna Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) terbanyak se-eks Karisidenan Banyumas dalam Penerimaan Peserta Didik baru (PPDB) jenjang SMA dan SMK.
Data tersebut di dapat dari Balai Pengendali Pendidikan Menengah dan Khusus (BP2MK) Wilayah V Provinsi Jateng, Banyumas yang membawahi empat Kabupaten, BAnyumas, Purbalingga, Cilacap, dan Banjarnegara.
Menurut Ketua PPDB SMA/SMK tahun ajaran 2018/2019 Banyumas yang juga Kasi SMA BP2MK Wilayah V Jateng, Banyumas, Yuniarso K Adi dari kuota SMA sebanyak 5.327 siswa, pendaftar yang menggunakan SKTM sebanyak 1.590. Sementara setelah dilakukan verifikasi, jumlah siswa yang diterima menggunakan SKTM sebanyak 1.563.
Meski data tersebut sudah fix, namun pihaknya masih memperbolehkan sekolah melakukan verifikasi.
"Karena Gubernur kan pernah bilang, verifikasi dilakukan sebelum dan sesudah pengumuman. Kalau untuk Banyumas, verifikasi sepertinya sudah cukup," pungkasnya.
Yuniarso melanjutkan, dari sebanyak 14 SMA di Banyumas, peringkat tertinggi jumlah siswa yang diterima dengan menggunakan SKTM di SMA N 1 Jatilawang sebanyak 199 anak dari sebanyak 396 siswa. Di peringkat kedua SMA N 1 Wangon dengan jumlah pengguna SKTM sebanyak 175 anak dari 396 siswa. Terbanyak ketiga SMA N 1 Banyumas sebanyak 138 pengguna SKTM dari 432 siswa. Peringkat keempat ditempati SMA N 1 Sokaraja dengan total pengguna SKTM sebanyak 135 anak dari 359 siswa. Sedangkan peringkat kelima SMA N 1 Baturraden dengan pengguna SKTM sebanyak 122 anak dari total jumlah siswa sebanyak 360 anak.
Di bawah Banyumas, peringkat kedua pengguna SKTM yang diterima di SMA yakni Kabupaten CIlacap dengan jumlah pengguna SKTM yang diterima sebanyak 939 dari jumlah total kuota 4.365. Peringkat ketiga Kabupaten Purbalingga dengan pengguna SKTM sebanyak 573 dari total kuota 2.594, dan peringkat terakhir Kabupaten Banjarnegara dengan total pengguna SKTM yang diterima sebanyak 328 anak dari total jumlah kuota 2.166 siswa.
Sementara untuk jenjang SMK, Banyumas lagi-lagi menjadi yang tertinggi dalam hal jumlah siswa pengguna SKTM dan KIP. Dari data yang dihimpun, dari jumlah siswa yang diterima sebanyak 3.754, pengguna SKTM yang diterima sebanyak 2.857 anak.
"Ini sudah diverifikasi, padahal sebelumnya yang mendaftar menggunakan SKTM sebanyak 3.616 anak dengan jumlah seluruh pendaftar sebanyak 5.199," kata Yuniarso.
Sementara peringkat kedua Kabupaten Purbalingga dengan jumlah pengguna SKTM yang diterima sebanyak 1.747 anak dari total siswa 4.160. Sementara peringkat ketiga Kabupaten Cilacap dengan jumlah pengguna SKTM sebanyak 1.574 dari total siswa 3.369, dan Banjarnegara dengan pengguna SKTM 655 anak dengan total siswa 2.475.
Dari 9 SMK yang ada di Banyumas, tiga SMK 100 persen menerima anak yang menggunakan SKTM. Tiga SMK tersebut yakni SMK N 2 Purwokerto dengan jumlah 720 anak, SMK N 1 Banyumas dengan jumlah 540 anak, dan SMK N 2 Banyumas dengan jumlah 389 anak. Sementara yang nyaris 100 persen atau sekitar 99 persen pengguna SKTM yakni di SMK N 1 Purwokerto dengan jumlah pengguna SKTM sebanyak 719 anak dari 720 siswa.