Pembuatan Terowongan Notog Tersisa 110 Meter

Jumat 26-01-2018,07:17 WIB

PURWOKERTO-Pembuatan terowongan jalur double track kereta api atau jalur rel ganda di Desa Notog terus dilakukan. Saat ini, tinggal menyisakan 110 meter dari total panjang 473 meter. Ditargetkan, terowongan berdiameter 9,3 meter itu sudah tembus pada akhir Februari mendatang. "Pembuatan terowongan dilakukan dengan pengeboran dua sisi bukit sekaligus untuk mempercepat pekerjaan. Bila hanya hanya dari satu sisi bukit, prosesnya berlangsung lebih lama," kata Project Manager Terowongan Notog PT PP (Persero) Tbk, Eko Septiyanto kepada Radar Banyumas saat meninjau lokasi pembangunan, Kamis (25/1). Progres galian dari sisi inlet (masuk) sendiri sekitar 215 meter dan outlet sekitar 151 meter. Sehingga total galian yang tersisa sekitar 110 meter dari total 473 meter. Setelah pengeboran berhasil menembus bukit, menurut Eko, masih cukup banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Diantaranya melakukan penguatan dinding terowongan dan membuatan landasan rel, dan juga pemasangan rel. Dia optimistis, penyelesaian pembangunan terowongan ini akan bisa diselesaikan sesuai target waktu. Proyek pembuatan terowongan yang merupakan bagian dari proyek pembangunan jalur rel ganda ruas Purwokerto-Kroya dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub ini, merupakan proyek yang dikerjakan sepenuhnya oleh anak bangsa. "Mulai dari perencanaan, supervisi dan pekerjaan, dilaksanakan oleh kita sendiri," ujarnya. Pejabat Pembuat Komitmen Jalur Rel Ganda Cirebon-Kroya Kementerian Perhubungan, Yofi Okatrisza menyebutkan, proyek ini merupakan program strategis nasional yang tertuang di Perpres 58 Tahun 2014. "Jadi proyek ini untuk menyelesaikan jalur ganda lintas Selatan Jawa. Secara program yang belum selesai Purwokerto-Kroya, Kroya-Kutoarjo, Solo-Kedungbanteng sampai Jombang," jelasnya. Progres pembangunan rel ganda secara total sekitar 68 persen, namun untuk pembuatan terowongan Notog sekitar 58 persen. Pembanguna rel ganda Purwokerto-Kroya ini, kata dia yang paling banyak pekerjaan yang besar, seperti 10 jembatan panjang dan dua terowongan (Notog dan Kebasen). Menurutnya pembangunan terowongan Notog dan Kebasen ini merupakan terowongan kereta pertama yang digunakan untuk double track. "Diharapkan pekerjaan ini selesai tepat waktu dan bisa beroperasi di awal 2019," tandasnya. Yofi menambahkan, pendanaan proyek pembangunan rel ganda yang mulai dikerjakan sejak 2016 ini bersumber dari Kemenkeu, dimana pelaksana pekerjaannya dilakukan Kemenhub melalui Dirjen Perkeretaapian. Adapun total anggaran yang dialokasikan untuk rel ganda Purwokerto-Kroya mencapai Rp 1,4 triliun. (why/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait