Musim Penghujan Bukan Penghalang
PURWOKERTO-Memasuki musim penghujan, pembangunan Taman Edukasi Sumber Daya Air (Tesda) Kranji terus digenjot. Pasalnya, target pembangunan tersebut selesai akhir tahun ini. Sampai saat ini pembangunan sudah mencapai 25%.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas Irawadi mengatakan, pembangunan masih terus dilakukan antara lain untuk membangun gedung penjaga pintu bendung, dan arena joging track di dalam taman. Adapun terkait dengan kondisi cuaca yang saat ini kerap turun hujan, hal itu tidak menjadi masalah.
"Kondisi cuaca memang kerap hujan, namun seharusnya itu tidak menjadi alasan pembangunan terlambat, sebab jika terlambat dari target ada penalti," katanya saat ditemui di kantornya, Senin (9/10).
Dia mengatakan, sejak awal pekerjaan tahap ini ditargetkan selesai akhir Desember, tentu seharusnya pihak rekanan sudah ada upaya mengantisipasi hujan. "Kecuali terjadi hujan yang ekstrem, sehingga benar-benar menghambat pekerjaan. Dan itu juga harus dibuktikan," tandasnya.
Sementara itu selain pembangunan fisik, lanjut dia Pemkab Banyumas juga melakukan kegiatan nonfisik untuk menunjang operasional taman tersebut nantinya. Menyusul dimulainya pembangunan Tesda Kranji, kata dia pihaknya juga akan menggelar sosialisasi kepada masyarakat peduli sungai.
"Minggu depan menurut rencana akan ada sarasehan bersama warga dengan narasumber pemerhati sungai," kata dia.
Dia mengatakan, sarasehan itu diharapkan dapat memberikan masukan tentang bagaimana masyarakat mengelola sungai. Sehingga, masyarakat dapat memanfaatkan segala potensi sungai, dan tidak lagi membuang sampah di sungai.
"Harapannya akan ada nilai ekonomis dari pengelolaan sungai, semisal dibuat pemancingan, atau mungkin warga sekitar bisa menjadi nelayan, atau pengelola wisata sungai," ujarnya.
Menurutnya pembangunan Tesda Kranji sebenarnya adalah stimulan bagi masyarakat untuk lebih baik dalam mengelola sungai. Nantinya masyarakatlah yang harus bisa mengembangkan Tesda tersebut.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan Tesda Kranji pada tahap pertama ini dilakukan pembangunan joging track, sepanjang satu setengah kilometer ke arah hilir. Irawadi berharap taman yang dibangun dengan pagu anggaran Rp 1 miliar itu dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat mengenai pengelolaan sumber daya air. (why)