Putra Mantan Menteri Koperasi era 1997
PURWOKERTO-Saatnya yang muda berkarya. Kalimat ini pantas disematkan ke Wirendra Tjakrawerdaja yang mendaftar menjadi Bakal Calon (Balon) Bupati Banyumas periode 2018-2023 melalui DPD Golkar Kabupaten Banyumas, Sabtu (2/9). Pendaftaran yang dilakukan Wasekjen DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) itu, sekaligus menyambut tantangan era politik baru, serta jawaban atas dorongan Pengurus Kecamatan (PK) agar Golkar memunculkan kader mudanya.
Wirendra Tjakrawerdaja saat mengambil formulir pendaftaran Balon Bupati di DPD Golkar Kabupaten Banyumas, Sabtu (2/9).
Golkar kini memunculkan tren politik baru dengan perubahan regulasi serta sasaran target pemilih muda. Dan AMPI sebagai sayap muda partai Golkar memberikan jawaban.
Saat mengambil formulir di DPD Golkar Banyumas, Wirendra yang juga putra mantan Menteri Koperasi Subiakto Tjakrawerdaja didampingi Anindyo Suhardono atau akrab dipanggil Dyo, putra Ketua DPD Golkar Jawa Tengah, Wisnu Suhardono.
Dyo yang aktif di AMPI mengatakan, Golkar gencar regenarasi dan menyerap banyak gagasan anak muda.
"Terjadi perubahan sosial yang sangat besar akibat bonus demografi dan teknologi informasi. Pertarungan gagasan sekarang sudah terbiasa dikonsumsi publik dengan mudah. Golkar angkatan mudanya sekarang menggeliat, terus bergerilya. Demi masa depan Golkar," kata Dyo Suhardono.
Wirendra Tjakrawerdaja yang merupakan sosok muda lulusan Queensland University of Technology (QUT) ini mengatakan, masyarakat di Banyumas aktif menggunakan media sosial, terutama Facebook untuk menyampaikan aspirasi dan gagasaanya. Termasuk pula memantau realisasi program dan kebijakan pemerintah di desa desa.
"Karena saya wajah baru di Banyumas, tentu secepatnya akan segera membuat basis. Sehingga masyarakat punya banyak pilihan untuk masa depan Banyumas selanjutnya," kata dia.
Di era sekarang ini, komunikasi antar bupati dengan warganya harus intens. Sehingga dibutuhkan keberanian dan wawasan agar bisa berinteraksi langsung dengan warga.
"Terobosan dan keberanian pemimpin harus ada, terkadang pemimpin tidak siap berhadapan langsung dengan warganya karena tidak siap wawasan dan pengetahuan. Masyarakat saat ini mengakses informasi sangat mudah, sehingga mereka pintar dan punya gagasan yang harus ditanggapi dan diserap," kata dia.
Sebagai kader muda Golkar, dia berharap bisa turut mewarnai perubahan sosial dan tren politik di Banyumas. Menjadi bagian dinamika masyarakat untuk saling bertukar gagasan, demi memajukan Banyumas. (why)