Baru Tiga Orang Ambil Formulir
PURWOKERTO-Proses penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati dari PDIP Banyumas semakin menggeliat. Meski belum mengambil formulir, namun pasangan kepala daerah Kabupaten Banyumas saat ini masing-masing Ir Achmad Husein dan dr Budhi Setiawan memastikan dengan tegas akan mendaftarkan diri melalui PDIP. Terutama untuk perebutan rekomendasi sebagai bakal calon bupati Banyumas mendatang.
Dikonfirmasi terkait pembukaan pendaftaran balon di PDIP, Bupati Banyumas yang juga merupakan kader PDIP, Achmad Husein menegaskan akan mengambil formulir pendaftaran tersebut. Meski demikian, hal itu tidak akan dilakukan dalam pekan ini.
MERIAH : Bupati Ir Achmad Husein dan Wakil Bupati Banyumas dr Budhi Setiawan mengikuti sepakbola sarung di Alun-alun Purwokerto, kemarin (11/8). Keduanya mewakili Pemkab. Pertandingan diikuti empat tim, dari Pemkab, PWI, TNI/Polri, dan DPRD/BUMD. Sebagai juara 1 diraih PWI Banyumas. (DIMAS PRABOWO/RADAR BANYUMAS)
"Jumat minggu depan (18/8), sehabis Jumatan, saya akan ke DPC untuk mengambil formulir," ujar dia Jumat (11/8) kemarin.
Husein mengaku akan tetap mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati dari PDIP. Saat ditanya mengenai optimisme terhadap rekomendasi dari DPP ke depan Husein mengaku akan lebih optimal.
"Semua yang kita lakukan harus optimis. Jadi saya optimis-optimis saja berusaha mendapatkan rekom," tegasnya.
Di tempat terpisah, Wakil Bupati Banyumas sekaligus Ketua DPC PDIP Banyumas, dr Budhi Setiawan juga mengaku akan ikut serta dalam proses penjaringan di partainya yang sampai sekarang masih berlangsung. Sementara ini, dia masih mengamati seperti apa perkembangan proses pendaftaran kedepannya. Meski demikian, dia menegaskan tetap akan mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati meski tidak dalam waktu dekat ini.
"Sebagai ketua DPC ya saya pasti ndaftar sebagai bakal calon bupati. Saya akan tetap fokus di Banyumas saja. Minggu depan atau mendekati injury time, karena waktunya masih panjang, toh baru berjalan 2 hari dari 10 hari total waktu pendaftaran," jelas dia.
Setelah proses penjaringan di DPC selesai, seluruh berkas pendaftar akan disampaikan ke DPD untuk proses penyaringan, setelah itu baru dirumuskan di DPP untuk rekomendasi.
"Namun dalam proses di DPP, sebagai ketua DPC saya juga akan tetap dimintai keterangan. Hasilnya seperti apa tetap dari DPP," tegas dia.
Budhi kembali menegaskan, bagi kader yang hendak mendaftar lewat PDIP, maka harus bersedia menandatangani surat pernyataan untuk tidak mencalonkan diri lewat partai lain, dan tidak dicalonkan dari partai lain.
"Jadi bukan melarang untuk mendaftar ke partai lain," katanya.
"Bagi kader yang ingin mendaftar lewat partai lain tetap dipersilahkan. Namun kalau lewat PDIP, maka harus ada surat pernyataan pernyataan untuk tidak mencalonkan diri lewat partai lain. Karena berkaitan dengan komitmen. Beda dengan pendaftar non kader karena kita tidak bisa mengikat, jadi tidak perlu menandatangani surat pernyataan itu," lanjutnya.
Dari pantauan Radarmas, hingga hari kedua pendaftaran di PDIP, Jumat (11/8) kemarin, ada dua balon dari non kader yang mendaftar. Pertama balon untuk wakil bupati atas nama Agus Cholid Hasyim yang merupakan pensiunan Kepala Dinas Cipta Karya yang datang pada pukul 10 pagi lalu disusul balon non kader lainnya yang mendaftar sebagai balon bupati, yaitu Bambang Barata Aji yang datang pada pukul 11 siang.
Sehingga, total baru tiga pendaftar karena pada hari pertama, Kamis (10/8) lalu, kader PDIP Sadewo Tri Lastiono mencalonkan diri sebagai balon bupati.(bay/ttg)