PURWOKERTO - Masyarakat Purwokerto dan sekitarnya harus waspada. Pada bulan Juli ini intensitas hujan cukup tinggi. Pasalnya, wilayah perkotaan rawan banjir dan pohon tumbang.
Kepala BPBD Kabupaten Banyumas Prasetyo Budi Widodo melalui Kasi Pencegahan Dan Kesiapsiagaan Eri Cahyono mengungkapkan, wilayah yang rawan banjir berada di jalan protokol. Jalan Gerilya dan Jalan Jendral Sudirman (atau di Pasar Wage) menjadi perhatian khusus. Sebab kedua kedua jalan tersebut menjadi langganan banjir.
"Tingginya bisa sekitar 30 hingga 50 centimeter. Tentu akan mengganggu pengendara khususnya roda dua yang sering melintasi dua jalan tersebut," katanya.
Menurut Eri, aliran air drainase di dua jalan kondisinya kurang baik. Penyebabnya karena adanya sumbatan dari sampah yang terbawa oleh air, sehingga menyebabkan meluapnya air hingga ke jalan karena drainase tidak bisa menampung air lagi.
"Yang sering terjadi dan kita waspadai yakni di Jalan Gerilya, volume sampah disana setiap hari cukup banyak. Meski daerah di sekitar Pasar Wage juga kita waspadai," terang dia.
Dia mengimbau masyarakat untuk bergotong royong untuk menjaga kebersihan drainase, khususnya di dua jalan itu.
Sementara untuk daerah rawan pohon tumbang, terjadi di seluruh wilayah di perkotaan. Sering terjadinya hujan disertai angin berpotensi menyebabkan pohon tumbang. Eri mengatakan, sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memantau besar dan usia pohon yang ada di pinggir jalan.
"Dari data kita (BPBD, red), hingga Juni sudah ada ratusan peristiwa bencana alam. Sementara bencana alam yang disebabkan karena angin puting beliung juga cukup banyak, jadi sangat kita waspadai,"jelasnya.
Tumbangnya pohon yang menimpa rumah warga beberapa kali terjadi. Salah satunya pada Jumat (15/7) lalu di Desa Pasir Wetan, dimana pohon tumbang menimpa empat rumah. Sementara di Desa Karangsalam dan Desa Kebocoran, banyak pohon yang tumbang akibat angin puting beliung. (rez/sus)