1 Persita Tangerang vs PSS Sleman 0: Kalah, Kantor Manajemen PSS Dibakar

Senin 29-11-2021,14:09 WIB

Foto istimewa JOGJA – Buntut kekalahan 0-1 atas Persita Tangerang, Kantor Manajemen PSS alias Omah PSS yang terletak di Sariharjo, Ngaglik Sleman, dibakar oleh oknum tak bertanggungjawab kemarin sore (28/11). Pelaku pembakaran tertangkap closed circuit television (CCTV) sekitar pukul 17.10. Pelaku yang mengenakam jaket warna hitam itu menyiramkan bensin ke meja, kursi, lalu melakukan aksi pembakaran. Direktur Utama PSS Andy Wardhana sangat menyayangkan dan mengecam tindakan tersebut. “Kami berharap Sleman fans bisa memberikan dukungan yang positif. Kami pasti akan berbenah, segera,” kata Andy saat dikonformasi kemarin. Lebih lanjut Andy menjelaskan, berdasarkan kronologi kejadian yang ia terima, pelaku sempat masuk ke dalam ruangan kantor, sembari membawa botol berisi bensin. “Api sempat berkobar, tapi tidak terlalu besar dan sudah dipadamkan,” ujarnya. Kendati tidak menimbulkan kerugian, lanjut Andy, pihaknya tetap akan menyerahkan kasus ini kepada kepolisian. Untuk pertandingannya sendiri, absennya sejumlah pilar utama cukup memengaruhi performa PSS Sleman. Super Elang Jawa itu tumbang di tangan Persita Tangerang dengan skor tipis 0-1 di Stadion Manahan, Solo, kemarin sore (28/11). Hasil ini sekaligus memutus tren positif PSS dalam empat laga terakhir di BRI Liga 1 2021/2022. Pada laga ini, anak-anak Sleman tidak diperkuat pemain inti seperti penyerang asing Nemanja Kojic dan winger Irfan Jaya. Kojic absen lantaran terkena akumulasi kartu kuning, sementara Irfan tengah bergabung bersama Timnas Indonesia di Turki. Absennya kedua pemain itu meninggalkan lubang di lini. Pelatih PSS Dejan Antonic sangat kecewa dengan hasil yang didapat. Pelatih asal Serbia itu marah besar kepada anak asuhnya yang dinilai bermain sangat buruk, terutama di babak kedua. “Babak pertama dan kedua tim bermain beda jauh. Saya kecewa sama beberapa pemain yang dapat kesempatan bermain tapi tidak berubah apa pun,” ujarnya usai laga. Mantan pelatih Madura United itu sangat menyayangkan sejumlah peluang di babak pertama yang terbuang percuma. Ya, paro pertama Super Elja tampil cukup bagus dan mendominasi pertandingan. Peluang demi peluang mampu dihasilkan Bagus Nirwanto dkk. Sayang, buruknya penyelesaian akhir jadi kendala untuk mencetak gol. Parahnya lagi, pada paro kedua PSS justru bermain jauh lebih buruk ketimbang babak pertama. Sebaliknya, Persita mampu unggul lewat gol Chandra Waskito di menit ke-47. Dejan mengaku tidak habis pikir dengan penampilan anak asuhnya. “Saya tidak mau lihat seperti ini. Kita main khusus babak pertama, harusnya ada masuk satu atau dua gol. Dan babak kedua berubah, kita coba lebih cepat dan bagus tapi turun drastis. Ada beberapa pertandingan seperti ini kita kalah sendiri,” keluhnya. Buruknya penyelesaian akhir membuat PSS harus rela kehilangan tiga poin. Padahal, sebetulnya Persita tidak tampil begitu istimewa. “Persita no shoot goal. Dan lagi ini gol keempat kesalahan kita sendiri di musim ini. Saya sudah marah sama pemain di sini, kalau nggak ada hati main di Sleman nggak apa-apa itu ada tim yang lain,” tandasnya. Selain buruknya penampilan sejumlah pemain di laga kemarin, tidak dipungkiri absennya Irfan dan Kojic disebut Dejan sangat berpengaruh bagi lini depan PSS. “Off course kita butuh Irfan dan Kojic karena kita tidak ada striker hari ini dan kita harus kasih Juninho main false nine karena kita tidak ada solusi,” katanya. Kendati demikian, Dejan berujar hal itu seharusnya bukan jadi alasan untuk kalah. Sebab, dia menilai semua pemain punya kualiatas yang sama. https://radarbanyumas.co.id/sudah-pasti-lolos-penggawa-persis-solo-janji-main-tetap-fight-lawan-pscs-cilacap/ “Tapi cuma kalau ada hati besar seperti pertandingan sebelumnya. Hari ini (kemarin, Red) kita tidak ada hati besar, khusus di babak kedua,” paparnya. Pelatih berlisensi UEFA Pro itu berharap PSS segera bangkit. Menatap laga selanjutnya, kontra PSIS Semarang (3/12). Dengan kekalahan ini, Super Elja turun di posisi 12 klasemen sementara dengan koleksi 16 angka. Sementara itu, bek PSS Derry Rachman Noor meminta maaf kepada tim pelatih dan Sleman fans atas hasil itu. Ia mengaku PSS bermain sangat buruk dan kekalahan tersebut tak lepas dari kesalahan timnya. “Ya, kita harus berpikir positif meski saya juga kecewa dengan hasil ini. Kami minta maaf kepada coach, penampilan kami sangat di bawah dan semoga ke depen kita bisa memberikan yang terbaik,” tekadnya. (ard/laz/radarjogja/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait