BANDUNG - Neraca perdagangan Jawa Barat Maret 2019 mengalami surplus dari sisi nilai sebesar USD 1,61 milyar yang ditunjang oleh surplus komoditi Non Migas sebesar USD 1,63 Milyar sedangkan komoditi Migas defisit sebesar USD 21,22 juta.
Dari sisi volume perdagangan luar negeri, pada bulan Maret 2019 terjadi surplus sebesar 412,31 ribu ton, yang disumbang oleh komoditi Non Migas surplus sebesar 430,55 ribu ton sedangkan volume komoditi Migas defisit sebesar 18,23 ribu ton.
https://radarbanyumas.co.id/tren-pertumbuhan-ekonomi-jabar-kedepan-semakin-membaik/
Dilihat dari transaksi perdagangan Non Migas dengan 14 negara mitra dagang utama, pada periode Maret 2019, Jawa Barat mengalami defisit neraca perdagangan dengan tiga (3) negara senilai USD 170,45 juta. Yang berasal dari transaksi dengan Tiongkok, Korea Selatan, dan Taiwan.
Masing-masing defisit sebesar USD 130,86 juta, USD 30,00 juta, dan USD 9,59 juta. Sedangkan perdagangan Non Migas dengan negara utama lainnya menunjukkan surplus.
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat menyebutkan ekspor Jawa Barat Maret 2019 mencapai USD 2,49 milyar, naik 7,56 persen dibanding Februari 2019. Ekspor Non Migas Maret 2019 mencapai USD 2,46 milyar, naik 7,04 persen dibanding bulan lalu. Sedangkan ekspor Migas naik 78,16 persen, menjadi USD 30,35 juta.
“Pangsa pasar terbesar ekspor Non Migas Jawa Barat tahun 2019 didominasi Amerika Serikat, Jepang dan Thailand masing-masing senilai USD 421,16 juta (17,28 persen), USD 256,10 juta (10,81 persen) dan USD 173,30 juta (7,96 persen) dengan peranan ketiganya mencapai 34,59 persen,” kata Kepala BPS Jawa Barat Dody Herlando.
Untuk Impor sendiri pada Maret 2019 tercatat sebesar USD 0,88 milyar atau naik 15,51 persen dibanding Februari 2019. Secara year-on-year, nilai impor Jawa Barat lebih rendah 3,60 persen. Migas turun 42,02 persen, sedangkan non migas naik 0,55 persen.
Impor Non Migas Jawa Barat bulan Maret 2019 terbesar berasal dari Tiongkok senilai USD 262,70 juta, Korea Selatan senilai USD 126,47 juta, dan Jepang senilai USD 112,00 juta. Dengan peran ketiganya mencapai 60,57 persen terhadap total nilai impor Non Migas. jo