Empat Peziarah Tewas

Sabtu 07-05-2016,12:01 WIB

Laka Bus, Belasan Luka-Luka GROBOGAN – Kecelakaan maut kembali terjadi di Jalan Purwodadi-Pati, tepatnya di Dusun Krajan II, Desa Sumberjatipohon, Kecamatan Grobogan, kemarin. Bus yang mengangkut 40 peziarah dari Desa Sidoharjo, Kecamatan Wedarijaksa, Pati, menabrak bus PO Mega Pratama. Empat orang tewas dalam kecelakaan itu. Tiga dari penumpang bus penziarah, dan satu korban dari bus satunya. Keempatnya, Hamidah Febi Nugraheni, 18, warga RT 3/RW 2 Desa Sidoharjo, Wedarijaksa, Pati; Ismail, 58, warga Desa Sidoharjo, Wedarijaksa, Pati; dan Kiai Ngimun (pimpinan jamaah), 60, warga Desa Jepat, Tayu, Pati. Satu korban lagi perempuan paro baya belum diketahui identitasnya (bus dari arah Purwodadi). Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Kudus, peristiwanya bermula ketika warga Desa Sidoharjo hendak berziarah ke sejumlah makam di Grobogan dan Pati. Rombongan itu menaiki tiga bus. Mereka berangkat dari Pati sekitar pukul 06.30 melewati Jalan Purwodadi-Pati. Sekitar pukul 08.00, sampai di jalan turunan Dusun Krajan II, Desa Sumberjatipohon, Grobogan. Bus rombongan nomor dua yang dikemudikan Muhammad Ali Muhtadi, 45, warga Sambiroto, Pati, diduga mengalami rem blong. Bus PO Thio Mega Pratama dengan Nopol K-1736-AD ini, melaju dengan kencang di jalan yang menurun itu. Sopir bus kemudian banting setir ke kanan. Nahasnya, dari arah berlawanan ada Bus PO Lukita yang kemudikan Darmanto, 50 warga Pati. Bus tersebut juga membawa penumpang. Karena jarak terlalu dekat, kedua bus bertabrakan hingga mengalami kerusakan parah. Kedua bus juga terguling. Bus rombongan peziarah penuh penumpang rusak berat dan beberapa kaca depan jendela dan depan pecah. Akibat insiden ini, empat orang tewas dan belasan lainnya luka berat dan ringan. Dari empat korban tewas, tiga korban dari bus peziarah. Satu korban lagi dari Bus PO Lukita. Sopir bus peziarah sendiri mengalami luka serius dan belum sadarkan diri hingga sekarang. Dia masih dirawat di RS Yakkum Purwodadi bersama belasan penumpang lainnya. Sri Purwanti, korban yang selamat mengatakan, ketika berangkat, bus rombongan ziarah tidak ada masalah. Namun, setelah sampai di jalan turunan di Desa Sumberjatipohon, Kecamatan Grobogan, bus mulai tidak stabil. Diduga bus mengalami rem blong dan sopir tidak bisa mengendalikan kemudi. Bus tidak bisa berhenti. ”Saat sopir tidak bisa kendalikan kemudi, ada bus dari depan. Kami semua berteriak. Ada suara braaak. Kami lalu tidak sadarkan diri semua,” kata Sri. Dia baru sadar saat ditolong orang dan diangkut ke luar dari bus kemudian dibawa ke rumah sakit oleh warga dan Satlantas Polres Grobogan. Menurutnya, empat orang yang meninggal dunia mereka duduk di bangku belakang. ”Alhamdulilah saya masih selamat. Ini saya mengalami luka di bagian dada, rasanya nyeri karena tertindih penumpang lainnya,” terangnya. Suparman, adek ipar korban Kiai Ngimun mengatakan, sudah melarangnya untuk ikut ziarah ke Makam Ki Ageng Selo dan  Joko Tarub Purwodadi. ”Soalnya, dia jam 05.00 pagi tadi (kemarin, Red) baru pulang ke rumah dari ziarah walisongo. Keluarga melarang karena pasti kecapekan kalau harus berangkat ziarah lagi. Namun karena dia sudah mempunyai janji jauh hari dengan warga Wedarijaksa, dia tetap mengusahakan ikut meskipun dalam kondisi capek,” terangnya. Kasatlantas Polres Grobogan AKP Nur Cahyo mengatakan, korban laka bus dengan bus di Desa Jatipohon, Kecamatan Grobogan, berjumlah empat orang. Dua orang meninggal di tempat kejadian, dan dua lainya saat perjalanan ke rumah sakit. Penyebab kecelakaan diduga rem blong dari bus rombongan ziarah. ”Kami masih memintai keterangan saksi-saksi saat kejadian. Dugaan sementara rem blong. Tetapi kami masih menunggu keterangan dari sopir bus ziarah yang belum sadarkan diri,” ujarnya. (mun/int/lil)

Tags :
Kategori :

Terkait