Pedagang Sunday Market Solo Tawarkan Solusi Tangkal Relokasi

Jumat 27-05-2016,01:49 WIB

SOLO – Segala daya dan upaya dikerahkan pedagang kaki lima (PKL) Sunday Market agar tak direlokasi dari Stadion Manahan,Solo. Setelah demonstrasi, kini mereka menawarkan solusi penataan. Yakni dengan menerapkan zona lahan yang bisa ditempati para pedagang dan zona lahan terlarang. Itu diungkapkan ketua koordinator lapangan (korlap) paguyuban PKL Sunday Market I Nyoman Ngurah Agung, Kamis (26/5). Zona lokasi yang dapat digunakan berdagang diantaranya belakang gelora Bung Karno zona A dan B, sekitar patung panah, dan sirkuit road race.Sedangkan lokasi terlarang adalah di kawasan hutan kota, stadion beserta jalan sekelilingnya, dan jogging track. ”Semua sudah kita petakan. Penataannya kita lakukan sejak dua pekan lalu. Ke depan akan kita tertibkan terus,” jelasnya di kawasan Stadion Manahan. Upaya penataan tersebut diamini Sekretaris Paguyuban Sunday Market Heri Purwanto. Mengingat selama ini banyak pedagang yang berjualan di lahan steril. “Penataan agar terlihat lebih rapi. Alasan masyarakat yang mengeluh ke pemkot karena kawasan olahraga digunakan berjualan,” urai dia. Dengan penataan itu, Heri dan sekitar 1.500 pedagang yang buka lapak setiap hari Minggu berharap pemkot membatalkan rencana relokasi. Sebab Heri mengklaim rekan-rekan seprofesinya dan masyarakat sudah nyaman beraktivitas di Stadion Manahan. ”Ini bukan berarti kita melawan kehendak pemkot dengan frontal. Kita ingin tetap menghadap ke Pak Wali (Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo, Red) dengan menawarkan solusi. Terkait kebersihan, Heri mengusulkan setiap pedagang membawa sapu yang bisa digunakan membersihkan kawasan sekitar lapak usai beraktivitas. Sehingga sampah sisa-sisa dagangan bisa lebih bersih. (vit/wa)

Tags :
Kategori :

Terkait