JAKARTA - Tim bola voli putra Indonesia harus melupakan target tiga besar yang sudah disiapkan PP PBVSI sebelum Asian Games berlangsung. Sebab, pada pertandingan menentukan menjelang semifinal, Indonesia kalah telak 3-0 (22-25, 18-25, 18-25) dari Korea Selatan (Korsel) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta kemarin (29/8).
Secara teknis, para pemain Indonesia memang cukup kesulitan meghadapi serangan Korsel. Sebagaimana diketahui, Korsel merupakan semifinalis Asian Games di Incheon empat tahun lalu. Komposisi tim mereka pun tidak berubah banyak. Tercatat hanya ada lima pemain baru yang masuk dalam skuad yang dibawa ke Jakarta.
Samsul Jais, pelatih tim putra Indonesia mengakui keunggulan Korsel. “Sistem permainan gak jalan, blok gampang tembus,” terangnya.
Bahkan, pelatih yang menangani Bank Sumsel Babel di Proliga dalam beberapa musim terakhir itu harus melakukan pergantian setter antara Nijar Julfikar dan Aji Pamungkas.
Kebijakan itu juga berlangsung pada set ketiga. “Saya masukkan Aji karena, polanya Nijar sudah kebaca,” bebernya. Bahkan efisiensi spike yang dijalankan pemain Indonesia hanya dikisaran 25,76 persen. Di sisi lain, Korsel yang mengandalkan sebagian besar skuad lama tidak mengalami kendala serius menghadapi Rivan Nurmulki dan kawan-kawan.
Salah satu open spiker Indonesia, Sigit Ardian mengakui keunggulan permainan Korsel kemarin. “Memang dari awal kami siapkan set piece bagus dari servis. Tetapi kenyataannya susah,” ujarnya.
Selanjutnya, Indonesia akan menghadapi tim kuat lainnya, Jepang, untuk memperebutkan peringkat ke-5 dan 6 pada Asian Games 2018. Tentu, melawan Jepang tidak akan mudah. Karena mereka merupakan peraih medali perak pada Asian games Incheon 2014. Jepang sendiri kalah cukup tragis dalam lima set, 18-25, 28-26, 21-25, 25-22. (nap)