Dua Orang Pendaki Menghilang di Gunung Semeru

Selasa 24-05-2016,04:23 WIB

MALANG - Dua pendaki gunung dilaporkan hilang saat menuju puncak Gunung Semeru. Dua pendaki itu adalah Zirli Gita Ayu Safitri (17) dan Supyadi (27). Kedua berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Diduga kedua pendaki ini tersesat. Hingga saat ini, petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bersama Tim SAR Gabungan, telah diterjunkan mencari keduanya. Sesuai data di Pos Ranupani, sebelumnya kedua korban mendaftarkan diri untuk pendakian hingga Pos Kalimati, bersama empat rekan lainnya. Berenam, mereka mendaftar pada Selasa (17/5) lalu. Saat pendakian, empat rekan korban memilih berhenti karena tidak sanggup menuju puncak. Sedangkan Zirli dan Supyadi nekat melanjutkan pendakian hingga ke Puncak Mahameru.Keduanya diperkirakan sampai kembali ke pos Kalimati pada Kamis, (19/5). Namun, keduanya belum juga muncul hingga saat ini. Rombongan melaporkan kejadian itu, Sabtu pekan lalu. "Sesuai jadwal, seharusnya rombongan pendaki sudah kembali Kamis kemarin ke Pos Ranu Pani," tutur Peltu Sugiono, Ketua SAR Lumajang. Sementara itu, dua hari terakhir petugas dan porter belum menemukan tanda-tanda korban hilang. Pihak TNBTS dan tim SAR gabungan, langsung melakukan operasi SAR untuk menemukan keduanya. Pencarian difokuskan di Jurang 75 Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), John Kennedie mengatakan, pencarian dua pendaki hilang di jalur pendakian Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tetap dilanjutkan. Pencarian dipusatkan di kawasan jurang sedalam 75 meter (Blank 75). "Titik pencarian dua pendaki yang hilang difokuskan di jurang Blank 75, Sumber Mani, dan Watugedhe atau Watu Besar," kata John saat dihubungi dari Lumajang, Minggu (22/5). Dua pendaki hilang itu berasal Cirebon, yakni Supyadi (26) dan Zirli Gita Ayu Safitri (16). Mereka dikabarkan hilang di puncak Gunung Semeru pada ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut, sejak Jumat (20/5). John mengatakan, hasil pencarian hingga hari ini pukul 08.00 WIB, petugas menemukan empat jejak kaki di blok Watugedhe dengan jarak 100 meter dari Watugedhe ke arah Sumber Mani. "Kami mohon doanya dan mudah-mudahan survivor segera ditemukan," ujar John. Menurut John, petugas diberangkatkan sudah mencapai 50 orang, dengan rincian tim pendahulu berjumlah 15 orang dari TNBTS, komunitas Sahabat Volunteer Semeru (saver), dan porter sudah melakukan pencarian sejak Jumat (20/5). "Pada Sabtu (21/5) pukul 14.00 WIB, sebanyak lima personel logistik yang terdiri dari Saver dan porter diberangkatkan. Kemudian pada pukul 18.00 WIB, diberangkatkan sebanyak sepuluh personel dari BPBD dan SAR Lumajang," tambah John, seperti dilansir dari Antara. Hari ini, lanjut John, diberangkatkan sepuluh porter, lima kelompok pecinta alam Gimbal Alas, dan lima kelompok pencinta alam Imapala Unmer Malang. John menyampaikan, pendakian jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa ditutup total sejak Sabtu (21/5) kemarin, hingga batas waktu tidak ditentukan. Itu dilakukan buat memudahkan proses pencarian dua pendaki itu. "Kami sudah sering kali menegaskan bahwa batas pendakian jalur pendakian Gunung Semeru hanya dibatasi hingga Kalimati, sesuai dengan rekomendasi PVMBG yang menyatakan status Gunung Semeru masih waspada. Bahkan para pendaki sudah menandatangani surat pernyataan di atas meterai untuk melakukan pendakian hingga Kalimati," imbuh John. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Purwanto, mengatakan, semua pihak dilibatkan dalam pencarian dua pendaki hilang di Gunung Semeru. Bahkan anggota Basarnas Jember juga disiagakan membantu pencarian. (*/pojokpitu/flo/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait