SPANDUK : Massa membawa beberapa spanduk saat reses di kantor di DPC Perjuangan.
Sisa Dana Pemilu Jadi Pemicu
KEBUMEN - Reses anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Dapil X, Saiful Hadi yang sekaligus merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan Kebumen diwarnai kericuhan, Sabtu (12/2). Reses dilaksanakan di Kantor DPC PDI Perjuangan Kebumen di Jalan HM Sarbini.
Saat itu puluhan massa yang mengaku sebagai kader PDI Perjuangan Kebumen ikut masuk ke dalam ruangan. Massa juga membawa dan membentangkan spanduk bertuliskan "Sisa Dana Pilbup sebesar 1 Milyar lari kemana?".
Dalam kesempatan tersebut, dihadapan massa Saeful Hadi lantas menjelaskan jika tidak ada lagi persoalan atau masalah terkait dana sisa pemilu.
Semua sudah dilaporkan baik kepada DPD dan DPP. Hal ini juga sudah disampaikan kepada pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kebumen terpilih.
“Semua sudah clear. Tidak ada masalah, semua sudah kita laporkan kepada pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, DPD Jawa Tengah dan DPP Pusat, clear tidak ada masalah,” tegas Saiful Hadi.
Namun demikian, penjelasan dari Saeful Hadi disangkal oleh massa yang hadir. Mereka sendiri mengaku belum ada penjelasan dari Saiful Hadi selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Kebumen.
Mereka sempat bersitegang dengan Saiful Hadi dan meminta Saiful Hadi selaku Ketua DPC segera menjelaskan di depan kader.
"Jelaskan sekarang di depan mereka. Apa yang mereka tuntut terkait sisa dana pemilu sebesar Rp 1,8 Milyar yang katanya masih berada di bendahara pemilu," ujar Nuryanto, salah satu Kader PDI Perjuangan yang berunjuk rasa kepada wartawan.
Karena merasa sudah tidak ada yang perlu dijelaskan dan situasi sudah tidak terkendali, Saiful Hadi memilih turun dari panggung dan meninggalkan lokasi.
Namun massa yang belum puas atas jawaban tersebut lantas langsung menghadang Saiful Hadi. Kericuhan pun tak dapat dihindari. Massa sesama Kader PDI Perjuangan tersebut saling dorong dan memaksa Saiful Hadi jangan pergi.
"Kita menuntut kejelasan terlebih dahulu, jangan main pergi saja. Kita juga kader PDI Perjuangan yang memiliki hak sama transparansi partai harus ditegakkan," teriak massa meminta, dan saling dorong.
Nuryanto menambahkan, bahwa kedatangan mereka kesini terkait adanya pesan singkat di group whattsapp partai yang menuliskan dengan dana Rp 3,6 miliar dana Pemilihan Bupati Kebumen 2020 lalu telah dikirim Kandidat Cagub ke DPD. Namun masih ada sisa dana sebesar 1,2 milyar yang tidak transparan penggunaannya.
Pesan singkat yang beredar di WhatsApp grup partai yang membuat mereka datang ke Kantor DPC disaat Ketua DPC PDI Perjuangan Kebumen Saiful Hadi melakukan reses.
https://radarbanyumas.co.id/gaji-anggota-dprd-dki-jakarta-sebulan-rp-139-juta-setahun-bisa-kantongi-rp167-miliar/
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, beberapa aparat kepolisian yang berpakaian bebas dari Polres Kebumen langsung mengamankan dan mengevakuasi Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah tersebut menuju ke ruang pimpinan.
Saeful Hadi pun menjelaskan jika satu minggu setelah pilkada selesai, telah dilaksanakan pertemuan antara DPC, Fraksi dan KSP PAC. Kemudian dilaporkan seluruh perjalanan pilkada termasuk keuangan pilkada.
“Setelah itu semua clear, Pak Arif dan Bu Rista juga clear. Ini juga sudah dilaporkan ke DPD dan DPP,” ungkapnya.
Saeful juga menegaskan bukan merupakan kewajibannya untuk memberikan laporan kepada bukan struktur. Sebab waktu itu juga sudah dilaporkan. Adapun kewajibannya adalah laporan kepada DPD dan DPP serta menyampaikan kepada paslon. (mam)