Diminta Tidak Rangkap Jabatan
KEBUMEN - Panitia Konfercab NU Kebumen merencanakan pelaksanaan Konfercab NU pada 23 September mendatang. Berbagai persiapan telah dilaksanakan. Salah satunya, panitia akan mengadakan pertemuan antar pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU pada 15 September di Gedung NU Kebumen.
Hal ini disampaikan Ketua Steering Commite (SC) Panitia Konfercab NU Drs H Moh Dawamudin MAg, Kamis (12/9). Pertemuan dilaksanakan untuk membahas tata tertib Konfercab NU terutama pasal-pasal yang krusial. Sehingga akan menyatukan persepsi para MWC terkait tata tertib konfercab. “Pertemuan penting untuk dilaksanakan, yakni membahas tatib dan menyatukan persepsi,” tuturnya.
Dawamudin berharap, warga NU saling bahu-membahu untuk menyukseskan Konfercab NU. Pihaknya juga menegaskan, agar berjalan dengan baik, jangan sampai ada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran termasuk money politic.
"NU merupakan organisasi keagamaan, maka akan sangat memalukan jika sampai terjadi praktik money politic. Mudah-mudahan semua dapat berjalan lancar, tanpa kendala apapun,” katanya.
Sebagai tokoh NU, Dawamudin juga berharap, konfercab akan melahirkan sosok pemimpin yang mempunyai kepedulian tinggi dengan NU. Pemimpin NU yang diharapkan tidak mempunyai syahwat politik yang tinggi.
Konfercab juga diharapkan mampu melahirkan sosok figur yang siap menghidupi NU bukan malah mencari penghidupan dari NU.
Sementara itu, Penasehat Hukum PCNU Kebumen Dr Suratno SH MH menegaskan, agar tidak ada rangkap jabatan di Kepengurusan NU Kebumen. Agar iklim organisasi kondusif serta dapat maksimal dalam menjalankan tugas, maka Pengurus NU sebaiknya tidak merangkap jabatan pada organisasi-organisasi di bawah naungan lembaga NU.
Lebih dalam Suratno menegaskan, yang sudah mempunyai jabatan jangan lagi menjadi kandidat Tanfidziah NU. Konfercab diharapkan menjadi awal pemutus mata rantai rangkap jabatan di NU.
“Selama ini telah terjadi rangkap jabatan di NU. Pengurus Maarif merangkap jadi rektor. Ada juga rektor yang merangkap sebagai kepala sekolah. Padahal orang NU kan banyak, mengapa mesti ada rangkap jabatan,” ucapnya. (mam)