KEBUMEN - Beberapa pengguna sepeda motor mengeluhkan jarangnya penjual eceran yang menjual BBM jenis premiun. Rata-rata yang dijual eceran pertamax atau pertalite.
Salah satu pengguna sepeda motor, Muslim warga Kecamatan Karanggayam mengatakan, penjual bensin eceran kebanyakan menjual pertamax. “Karanggayam jauh dari SPBU, jadi kami sangat kesulitan mencari premium,” tuturnya.
Muslim mengaku sangat jarang membeli BBM di SPBU. “Saya mengisi bensin di rumah, kalau harus ke SPBU dulu kejauhan. Sekarang malah tidak ada yang jual premium,” terangnya.
Salah satu penjual bensin eceran, Maemunah mengatakan, SPBU tidak lagi memperbolehkan membeli premium menggunakan jerigen. Sehingga dia kini menjual pertamax atau pertalite. “Ya sekitar sebulan, kami sudah tidak boleh membeli premium,” terangnya.
Saat disinggung masih ada beberapa penjual bensin eceran yang menjual premium, Maemunah mengatakan, kemungkinan penjual membeli menggunakan mobil. Premium yang sudah tertampung di tangki, diambil kembali untuk dijual. “Kalau membelinya menggunakan jerigen pasti tidak boleh,” paparnya.
Salah satu staff administrasi SPBU 44-54307 Kawedusan Addin Pramono mengatakan, sesuai kebijakan dari Pertamina sejak tanggal 20 Juli lalu SPBU memang tidak diperkenankan untuk menjual premium kepada pembeli yang menggunakan jerigen. Hal itu sesuai dengan undang-undang migas yang menyatakan SPBU adalah titik serap terakhir dari pendistribusian BBM.
“Sebenarnya dari dulu premiun juga tidak boleh, namun pemkab memberikan rekomendasi kepada penjual eceran. Alasannya untuk mempermudah konsumen yang jauh dari SPBU,”paparnya.
Namun Pertamina kini telah menetapkan, premiun dan solar bersubsidi tidak boleh dijual kepada pembeli yang menggunakan jerigen. Untuk itu, pembeli yang menggunakan jerigen hanya diperbolehkan membeli pertamax ataupun pertalite. (mam/sus)