Simulasi penanganan bencana
BANJARNEGARA - Gempa bumi 4,2 Skala Ritcher mengguncang Banjarnegara, Jumat (26/4) pukul 10:00 WIB. Salah satu sekolah yang menjadi korban gempa yaitu SMA Negeri 1 Purwnaegara. Kuatnya goncangan gempa membuat bangunan berlantai dua ambruk terkena dampak paling parah.
Atap ambruk dan menimpa siswa yang belum sempat keluar. Sehingga banyak siswa yang saat itu sedang belajar di kelas luka parah, bahkan sampai ada yang meninggal dunia. Situasi ini menimbulkan kepanikan. Namun situasi cepat tertangani oleh tim siaga bencana sekolah dan BPBD Banjarnegara yang datang ke lokasi. Situasi inilah yang disimulasikan pada peringatn Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang dilaksanakan di sekolah tersebut, Jumat (26/4).
Staf Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Banjarnegara Suprinho mengatakan dalam evakuasi ini ada 20 orang yang menjadi korban. "10 orang luka berat, lima orang luka ringan dan dua orang meninggal dunia. Sedangkan yang lainnya pingsan," kata dia.
Dia mengatakan simulasi ini bertujuan untuk mengurangi resiko jika terjadi bencana. "Dalam simulasi ini kita latih bagaiaman siswa melakukan evakuasi mandiri dan cara evakuasi, pertolongan pertama dan manajemen keposkoan," paparnya.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan peringatan HKB di Banjarnegara melibatkan 10.000 orang. Dia mengatakan peringatakn HKB ini merupakan upaya konkret untuk mengubah perilaku untuk membangun kesiapsiagaan diri, keluarga dan komunitas.
Dikatakan, peningkatan kesiapsiagaan bencana ini dinilai penting. Sebab dalam lima tahun terakhir, terjadi 1.006 kejadian yg didominasi tanah longsor, angin kencang, banjir dan gunung api. "Banjarnegara merupakan daerah rawan bencana menengah tinggi dengan ancaman bencana tanah longsor, cuaca ektrim, gempa bumi, kekeringan, banjir dan Gunung api. Sehingga peningkatan kesiapsiagaan bencana kami nilai sangat penting," paparnya. Dia menambahkan kegiaatan HKB di Banjarnegara difokuskan pada aksi simulasi, evakuasi mandiri, menyalakan EWS, penanaman pohon, memasang jalur evakuasi dan apel kesiapsiagaan. (drn)