ZAKAT : Kepala Kemenag Banjarnegara Masdiro, ketiga dari kanan, secara simbolis menyerahkan zakat kepada ustadz TOQ, Madin dan Ponpes. ISTIMEWA
BANJARNEGARA - Sebanyak 383 ustadz menerima insentif, Kamis (24/1). Insentif ini berasal dari zakat yang dihimpun dari ASN Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banjarnegara.
Kepala Kemenag Banjarnegara Masdiro mengatakan ada 383 ustadz yang menerima insentif dari zakat ini. "150 ustadz TPQ, 150 ustadz Madin dan 83 ustadz Pondok Pesantren," kata dia usai pentasyarufan di kantornya.
Dia mengatakan sampai saaat ini belum seluruh ustadz menerima insentif ini. "Harapan kami ke depan semakin besar zakat yang dihimpun," jelasnya. Sehingga lebih banyak lagi ustadz yang menerima.
Dia mengatakan insentif yang dibagikan berasal dari zakat yang dihimpun Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kemenag Banjarnegara. "Ini bentuk perhatian kami untuk sekedar membantu meningkatkan kesejahteraan para ustadz dan ustadzah," paparnya.
Ketua Baznas Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo mengatakan zakat ini ditasyarufkan untuk ustadz TPQ, Madin dan Pondok Pesantren. Dia menyebut zakat yang dihimpun dari ASN di Kemenag Banjarnegara mencapai Rp 2.455.164.879. Dari jumlah itu yang ditasyarufkan Baznas Rp 704.375.544. Sedangkan yang ditasyarufkan lewat UPZ Rp 1.750.789.335.
Ketua UPZ Kemenag Banjarnegara Zahid Khasani mengatakan zakat yang ditasyarufkan merupakan akumulasi dari Januari sampai Desember 2018. "Terkumpul lebih dari Rp 2,4 miliar. Ini dari ASN di lingkungan Kemenag," jelasnya. Dia menyebut zakat yang besar ini dihimpun dari semua sumber pendapatan. "Dari gaji bulanan, tunjangan kinerja, guru yang sudah sertifikasi dan gaji 14 dan THR. Sehingga perolehannya meningkat," jelasnya.
Dia mengatakan zakat ini disalurkan untuk mustahiq, kegiatan produktif dan bedah masjid. Dia menambahkan pada tahun ini 2.641 mustahiq yang menerima insentif dari zakat ini. Masing-masing Rp 300 ribu. Sedangkan untuk ustadz yang menerima sebanyak 383 ustadz. Terdiri dari 150 ustadz TPQ, 150 ustadz Madin dan 83 ustadz
"Selain itu juga untuk usaha produktif dan bedah masjid," lanjutnya. (drn)