Bahu membahu mengamankan longsoran
BANJARNEGARA - Hujan lebat yang terjadi sejak Selasa (15/1) memicu terjadinya sejumlah longsor. Data yang dihimpun, longsor terjadi lima lokasi. Yaitu di Gumelem Wetan Kecamatan Susukan, Desa Duren Kecamatan Pagedongan dan Desa Pingitlor Kecamatan Pandanarum.
Hujan juga memicu pergerakan tanah di Dusun Sirawa Desa Pandansari Kecamatan Wanayasa. Sedangkan di Desa Dusun Diwek Desa/Kecamatan Karangkobar, longsor menutup badan jalan.
Anggota Koramil 09/Susukan Sertu Suryanto mengatakan longsor terjadi di Dusun Jomalang Desa Gumelem Wetan. Longsor ini dipicu hujan deras sejak Selasa (15/1) malam. "Karena hujan deras, talud setinggi empat meter dengan panjang tujuh meter ambrol," jelasnya.
Kepala Desa Duren Kecamatan Pagedongan Rasmanto mengatakan longsor terjadi di tiga lokasi. "Satu lokasi di Dusun Banaran, satunya di Dusun Selang dan Dusun Duren," terangnya.
Menurut dia, longsor yang paling berbahaya berada di Dusun Banaran. Untungnya longsor berjalan secara perlahan. "Kalau cepat kena permukiman," paparnya.
Ada sembilan rumah yang terancam longsor di dusun tersebut. "Tanahnya bergerak terus, sehingga warga kerja bakti untuk membersihkannya," jelasnya.
Longsor yang terjadi di Dusun Banaran juga menutup badan jalan hingga 50 meter. Humas PMI Banjarnegara M Alwan Rifai mengatakan longsor di Pingit Lor terdeteksi sejak Sabtu (12/1) lalu. Longsor disebabkan drainase yang kurang baik. Di bawah permukiman juga ada sungai kecil, ehingga memicu pergerakan tanah. "Ada sembilan KK yang terdampak dan rumahnya mengalami keretakan," paparnya. Terutama pada bagian dindik dan lantai.
Di desa tersebut sebenarnya sudah ada Early Warning System (EWS). Hanya saja, alat pendeteksi longsor itu sudah tidak berfungsi lagi. Kasatgaskom Rapi Banjarnegara Tejo Sumarno mengatakan pergerakan tanah terdeteksi di Dusun Sirawa Desa Pandansari Kecamatan Wanayasa. "Terjadi retakan tanah karena hujan yang turun dalam waktu lama," jelasnya.
Danramil 04/Karangkobar Kapten Inf Bambang Aprianto mengatakan hujan mengakibatkan tebung setingg enam meter longsor. Sehingga menutup badan jalan.
Kepala Desa Karangkobar Junanto mengatakan jalankini bisa dilalui setelah dilakukan gotong-royong antara warga dengan petugas. Dengan alat seadanya, timbunan longsor yang menutup badan jalan bisa dibersihkan. "Kini jalan sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat," lanjutnya. (drn)