BANJARNEGARA - Musim tahun ajaran baru, tidak sedikit masyarakat yang menggadaikan benda berharga milikinya untuk membiayai kebutuhan pendidikan anaknya. Hal ini tentu saja berimbas pada meningkatnya omzet gadai.
Nasabah Pegadaian Mujiati mengatakan, ia memilih untuk menggadaikan emas miliknya guna menutup kekurangan biaya sekolah anaknya yang cukup besar. "Buat beli seragam dan kebutuhan sekolah kan besar," katanya.
DEMI SEKOLAH : Jelang tahun ajaran baru ini, banyak masyarakat yang menggadaikan barangnya untuk keperluan biaya sekolah. (HERU SUGENG/Radarmas)
Penduduk asal Sokanandi, Suripto juga mengaku menggadaikan emas yang dimilikinya untuk keperluan anaknya yang akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi. "Saya gadai dulu mengingat biaya kuliyah cukup tinggi," ungkapnya.
Pengelola Pegadaian Unit Banjarnegara, Setyo Tesasih Pertiwi mengatakan, peningkatan pembiayaan melalui gadai meningkat 10 persen pada semester awal 2018. Momen lebaran dan pendaftaran sekolah menjadi faktor dominanya.
"Cukup meningkat sejak ramadan sampai sekarang, dikarenakan banyak orang tua yang mendaftarkan anaknya sekolah," kata Tesa.
Menurutnya, faktor terbanyak adalah untuk keperluan pendidikan. Tesa menyebutkan, total pembiayaan dalam satu semester ini mencapai Rp. 10.693.558.889, dengan mayoritas transaksi gadai barang berharga seperti emas, elektronik dan barang lain sebesar Rp. 8.168.540.000.
Tak hanya gadai barang berharga yang mengalami kenaikan. Jenis pembiayaan lain seperti pinjaman berupa modal atau pembiayaan konsumsi juga mengalami kenaikan. Tak kurang dari Rp. 1.517.524.614 omzet pembiayaan lain diraup pegadaian selama enam bulan ini. (her)