BANJARNEGARA-Masyarakat banjarnegara mengeluhkan ceceran air lindi dari truk pengangkut sampah yang melintas sepanjang jalan. Karenakan air lindi atau air sampah menimbulkan bau yang tidak sedap.
Pengendara sepeda motor asal Kutabanjar, Aryo mengatakan, air itu, keluar dari sela-sela pintu bak sampah yang kurang rapat, sehingga air dari tumpukan sampah merembes.
“Bahkan terkadang percikan air dari truk sampah itu mengenai kendaraan atau pakaian pengguna jalan lain yang melaju di dekatnya, atau saat berhenti di persimpangam lampu merah,” ujarnya.
Kepala Seksi Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banjarnegara, Daryono mengatakan, merembesnya air lindi itu dikarenakan muatan sampah yang basah.
BAU : Truk sampah mengeluarkan air lindi yang berbau tidak sedap melintas di Jalan Letjend Soetoyo Banjarnegara, Senin (256). (HERU/RADARMAS
“Apalagi akhir-akhir ini sering hujan,” katanya. Selain itu, banyaknya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementyara masih terbuka. Akibatnya, sampah yang tertampung akan terkena hujan yang menyebabkan kandungan air pada sampah berlebih.
Menurutnya, jumlah TPS tak beratap masih mendominasi jika dibanding yang telah memenuhi standar. Menurut dia, permasalahan tersebut sebenarnya bisa disiasati.
Pihaknya sebenarnya telah menyediakan terpal untuk menutupi sampah dari bak truk. Namun hal itu tidak efektif mengingat air lindi sampah kadung terangkut, sehingga meluber kemana-mana.
“Kalau kami harus melapisi bak dengan terpal, berapa luas terpal yang dibutuhkan,” keluhnya. Pihaknya terpaksa mengangkut sampah apa adanya meski hal itu menimbulkan gangguan di jalan raya. “Solusinya perbaikan TPS,” tandasnya.
Untuk mengelola sampah di 12 Kelurahan disekitar perkotaan, Dinas Lingkungan Hidup memiliki 6 truk sampah. Satu di antaranya rusak dan tidak bisa dioperasikan.
Menurut dia, kelima truk itu melayani 103 TPS, dibantu dua alat arm roll untuk mengangkat sampah, satu mobil picup dan 68 gerobak sampah yang dioperasikan petugas lapangan. (her)