BANJARNEGARA - Menjelang bulan ramadan, harga bahan kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) mulai mengalami kenaikan.
Salah satu yang paling terasa yaitu kenaikan daging ayam pedaging/broiler. Di Pasar Batur, bahkan harga ayam pedaging mengalami kenaikan setiap hari.
Pedagang ayam broiler di Pasar Batur, Kartini mengatakan, sepekan yang lalu harga daging ayam broiler Rp 25 ribu per klogram.
"Minggu lalu harganya masih Rp 25 ribu. Tapi sekarang menjadi Rp 30 ribu. Setiap hari naik Rp 1.000," kata dia, Sabtu (20/5).
Di Pasar Batur, para pedagang menjual daging ayam pedaging dengan harga bervariasi. Sejumlah pedagang menjualnya dengan harga Rp 35 ribu per kilogram.
Di pasar yang sama, Novi mengatakan, bila kenaikan terus berlanjut harga daging ayam broiler bisa naik dua kali lipat dari harga sebelumnya.
"Kalau mendekati lebaran bisa sampai Rp 50 ribu per kilogram," ujarnya. Menurut dia, kenaikan harga ayam ini disebabkan karena permintaan yang meningkat, namun tidak diimbangi pasokan dari peternak.
Meskipun harga naik, ternyata konsumen tetap membeli daging ayam broiler. "Sebab banyak pengajian dan khataman," ungkapnya.
Pembeli di Pasar Batur, Sunarti mengatakan, meskipun harga naik, dia tetap membeli daging ayam broiler. Alasannya, harga daging ayam broiler tetap lebih murah dibandingkan daging sapi.
"Kalau daging ayam Rp 30 ribu per kilogram. Kalau harga daging sapi lebih dari Rp 100 ribu. Jadi tetap lebih murah daging ayam," ungkapnya.
Meskipun demikian, dia berharap kenaikan harga tidak berlanjut, sehingga harganya tetap terjangkau oleh masyarakat.
(drn/din)