Datangi Bupati, Pekerja Seni Cilacap Minta Hajatan dan Hiburan Diperbolehkan

Rabu 08-07-2020,15:04 WIB

Puluhan pekerja seni yang tergabung dalam Paguyuban Pekerja Seni Cilacap (PPSC) mendatangi Bupati Cilacap, Rabu (8/7/2020). CILACAP - Selama pandemi Covid -19 perekonomian masyarakat banyak yang lumpuh, termasuk hajatan. Hal ini berdampak kepada para pekerja seni. Selama hampir empat bulan, para pekerja seni dalam dunia hajatan di Kabupaten Cilacap non job. Pasalnya, kegiatan yang bisa mendatangkan massa saat itu ditiadakan. Hal tersebut membuat puluhan pekerja seni yang tergabung dalam Paguyuban Pekerja Seni Cilacap (PPSC) mendatangi Bupati Cilacap, Rabu (8/7/2020). Pekerja seni ini diantaranya merupakan paguyuban tarub, sound sistem, penata rias, begalan, wayang kulit, dokumentasi dan lain sebagainya. Juru Bicara PPSC Kusno Sujarwadi berharap, Bupati Cilacap bisa membuka kembali kegiatan hajatan di Cilacap. Pihaknya juga telah memberikan video simulasi kegiatan hajatan di tengah pandemi. "Pada prinsipnya kita belum dapat hasil positif apakah hajatan dan hiburan boleh dibuka karena masih ada empat kasus positif Covid di Cilacap," kata dia. Kusno mengatakan, pihaknya telah menyiapkan aturan dalam hajatan jika kegiatan tersebut diperbolehkan untuk dibuka. Pertama, tamu undangan harus menerapkan protokol kesehatan, tidak ada sentuhan atau berjabat tangan. Jaga jarak antar tamu lain juga diterapkan. "Untuk metode prasmanan, kita siapkan kardusan sehingga mengurangi waktu kunjungan atau sistem prasmanan, nasi diambil petugas untuk lauk diambil sendiri. Sehingga itu meminimalisir sentuhan fisik," jelas Kusno. Menurutnya, hal tersebut merupakan tantangan bagi mereka bagaimana para pekerja seni menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Kendati demikian, pihaknya berharap, jika hajatan diperbolehkan, kegiatan hiburan juga ikut diperbolehkan. Sementara, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Cilacap, Heroe Harjanto mengatakan, simulasi yan disuguhkan oleh PPSC dinilai bagus, namun untuk durasi hajatan masih belum terkonsep. "Harapannya bisa diakomodir, hanya saja Pak Bupati menyampaikan jangan ada klaster baru tentang Covid. Sehingga protokol kesehatan yang harus di kedepankan," kata dia. Namun, Heroe menyampaikan, Pak Bupati belum mengizinkan adanya kegiatan tersebut. Sebagi ketua gugus tugas, hajatan bisa dipertimbangkan jika sudah kasus Covid di Cilacap sudah signifikan, minimal hanya dua kasus terkonfirmasi Covid-19. "Beliau belum meyakinkan hal tersebut, perlu adanya praktik hajatan secara langsung, sesuai simulasi tadi. Ini untuk meyakinkan bahwa dari simulasi itu bisa diterapkan dan boleh dilaksanakan," ujarnya. Heroe menambahkan, hal tersebut masih dalam proses dan Bupati harus membahasnya di forum Forkompinda serra perlu adanya sample untuk meyakinkan supaya kegiatan hajatan serta hiburan benar-benar terjaga. (ray)

Tags :
Kategori :

Terkait