200 Napiter Huni Lapas Nusakambangan

Jumat 28-02-2020,17:05 WIB

NAPITER : 36 Napiter dari Lapas Cipinang dan Gunung Sindur dipindah ke Nusakambangan pekan lalu. Dari hampir 200 napiter, baru 13 yang menyatakan setia NKRI. NASRULLOH/RADARMAS CILACAP-Dari 200 narapidana terorisme (napiter) yang ada di sejumlah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, baru 13 napiter yang menyatakan kembali dan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Koordinator Lapas Se-Nusakambangan dan Cilacap, Erwedi Supriyatno mengatakan, setia NKRI tersebut bukan hanya penandatangan di atas kertas, tetapi merupakan hasil pemantauan pihaknya terhadap perilaku atau perubahan napiter, dan tingkat resiko menurun. Ikrar setia ini dari napiter langsung, bukan karena tekanan, tetapi niat dari napiter. Tindakan Lapas hanya bersifat mengarahkan, membantu program deradikalisasi. Sesuai dengan program revitalisasi Pemasyarakatan, napiter yang menempati Lapas Super Maximum Security setelah menyatakan ikrar setia NKRI dari hasil pemantauan Ditejenpas, kalau benar ada perubahan perilaku napiter tersebut dan tingkat risiko menurun bisa dipindah ke Lapas dengan level di bawah Super Maximum Security. "Setelah diamati, dan napiter tersebut bersedia menyatakan teroris dan mau setia NKRI, dengan disaksikan Kemenag, Densus 88, dan Lapas. Kita baru pindahkan atau pembinaan dilanjutkan ke Lapas maximum," terangnya, saat kegiatan Resolusi Pemasyarakatan 2020 di Wismasari Nusakambangan, Kamis (27/2). Tidak hanya berhenti disitu, meski level turun ke Lapas Maximum, tetap ada proses lanjutan. Karena tidak menutup kemungkinan, meski sudah pindah, yang bersangkutan kembali keras atau ke idealisme terorisme. "Tetapi kalau semakin hari perubahan perilakunya semakin rendah resikonya, kita akan pindahkan lagi ke medium," imbuhnya.(nas)

Tags :
Kategori :

Terkait